SOLOPOS.COM - Ratusan warga melihat kemegahan Masjid Sheikh Zayed, Solo, Minggu (18/6/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Seorang anggota satuan pengamanan (satpam) Masjid Sheikh Zayed Solo, Gholik, 35, dipecat setelah diduga menerima tip dari pengunjung atau jemaah masjid.

Kasus itu terjadi setelah ada rekaman video dan pihak manajemen PT Arsa Indonesia, pihak ketiga yang digandeng pengelola Masjid Sheikh Zayed Solo, mengetahui rekaman itu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sementara, informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (19/6/2023), menjelaskan kronologi satpam Masjid Sheikh Zayed Solo ini hingga dipecat atau di-PHK, ini berawal saat Masjid Sheikh Zayed Solo ramai dikunjungi pada 3 atau 4 Juni 2023 lalu.

Kronologinya, saat itu Gholik membantu membuka jalan untuk pengguna mobil yang parkir lalu menerima tip dari pengemudi mobil itu. Dia tak ingat berapa tip, namun biasanya tip dari pengguna mobil Rp5.000 sampai Rp10.000.

“Tidak ada larangan menerima tip dari pengunjung atau warga sejauh ini. Namun ada yang memvideokan lalu diterima manajemen Arsa Indonesia,” ujar Gholik saat dihubungi Solopos.com, Senin (19/6/2023).

Setelah kronologi itu, dirinya di-PHK pada 14 Juni 2023. Hal ini yang membuat teman-temannya tidak terima dengan share video itu, dan lalu ada aturan tidak boleh terima tip.

Munculnya kronologi satpam Masjid Sheikh Zayed Solo dipecat itu juga membuat para karyawan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mengirimkan petisi kepada Arsa Indonesia, Minggu (19/6/2023). Dia mendesak satuan keamanan yang terima tip ditempatkan kembali ke Masjid Raya Sheikh Zayed.

Petisi itu dikirim karyawan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Minggu sore, dengan tanda tangan sekitar 140 karyawan. Mereka meminta Arsa Indonesia menempatkan satuan keamanan yang terkena sanksi, Gholik, 35, kembali bekerja di masjid dalam 1×24 jam.

Menurut Gholik, petisi itu dilayangkan para karyawan supaya mendapatkan kejelasan penempatan kerja. Kemudian, Arsa Indonesia tidak jadi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), namun menempatkan Gholik ke kantor Arsa Indonesia di simpang Ngemplak, Solo.

“Saya sekarang di rumah. Kalau pengurus masjid intinya ingin saya ditarik lagi ke masjid, namun dari manajemen opsi terakhir tetap bekerja penempatan di kantor. Teman-teman saya gak mau,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (19/6/2023).

Dia diminta masuk bekerja dengan penempatan di kantor Arsa Indonesia di simpang Ngemplak sebagai anggota satpam sejak Minggu. Namun, Gholik menolak penempatan baru untuk menghargai perjuangan bersama teman-temannya.

“Harusnya aku dari kemarin suruh masuk, tapi kami menghargai teman-teman yang sudah berjuang kemarin,” papar dia.

Bapak satu anak itu mulai bekerja menjelang Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dibuka untuk umum oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin awal Maret 2023.

Direktur Operasional Masjid Sheikh Zayed, Munajat, mengatakan pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed melakukan mediasi sehingga karyawan itu tetap mempekerjakan satpam tersebut dan tidak ada pemutusan hubungan kerja.

“Rencana dari kantor tidak diberhentikan. Meskipun pengurus tidak campur tangan manajemen karyawan namun secara moral, demi kebaikan kami lakukan mediasi,” ungkapnya.

Ditanya apakah pengunjung dan karyawan Masjid Sheikh Zayed Solo dilarang memberi maupun menerima apapun, Munajat mengatakan aturan itu diberlakukan Arsa Indonesia. Pengurus Masjid Sheikh Zayed belum membuat aturan tersebut.

“Kemarin yang diperdebatkan oleh para karyawan itu. Belum ada sosialisasi kok terus diberhentikan. Kami baru akan merumuskan setelah kejadian ini,” ungkap dia.

Munajat mengatakan pengurus Masjid Sheikh Zayed akan berkoordinasi dengan para stakeholders atau pihak-pihak berkepentingan untuk memberikan pelayanan terbaik dalam waktu dekat, antara lain Pemkot Solo, vendor, masyarakat, paguyuban-paguyuban yang baru terbentuk, dan wartawan.

“Kalau kebijakan terkait security, cleaning service dan MEP [Mechanical, electrical, and plumbing] itu menjadi kewenangan vendor, PT Arsa. Kalau ada urusan internal sifatnya kita hanya memberikan input, masukan. Tapi kalau layanan yang disepakati tidak dipenuhi baru urusannya terkait dengan kita,” papar dia.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya