SOLOPOS.COM - Para pekerja menyiapkan konstruksi bangunan berlantai III untuk Sentra Batik yang terletak di lahan eks Pasar Nglangon, Karangtengah, Sragen, Jumat (25/8/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Kawasan Nglangon di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sragen, menjadi fokus penataan wilayah oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen.

Pasar Hewan Nglangon menjadi target penataan jangka pendek untuk menghilangkan aktivitas negatif di lokasi itu. Deretan 47 kios di Pasar Hewan Nglangon akan dibongkar pada akhir Agustus ini.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, saat ditemui Solopos.com di Mapolres Sragen, Jumat (25/8/2023), mengungkapkan proses penghapusan aset puluhan kios itu sudah selesai. Sudah tidak ada pedagang yang menyewa kios-kios tersebut sehingga tinggal eksekusi saja.

“Akhir Agustus ini, kios-kios Pasar Hewan Nglangon dibongkar,” ujarnya.

Lahan eks-kios-kios itu nanti dimanfaatkan untuk lahan parkir saat Pasar Hewan Nglangon yang ramai setiap Pahing. Bupati, membolehkan warga berdagang  di lokasi itu tetapi tidak permanen, selesai jualan langsung bongkar.

Pasar Hewan Nglangon bakal direlokasi ke wilayah Ngoncol, Kelurahan Nglorog, Sragen. “Sekarang masih tahap penyusunan DED [detail engineering design]. Pembangunan pasar hewan itu anggaran besar, biar nanti Bupati berikutnya yang memikirkan,” jelasnya.

Selain penataan Pasar Hewan Nglangon, Pemkab juga menata eks Pasar Nglangon menjadi Sentra Batik yang sekarang masih dalam proses pembangunan dengan anggaran Rp20 miliar. Sebanyak Rp15 miliar di antaranya untuk pembangunan fisik yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).

“Progrannya bagus, positif. Kami memelototi semua proyek besar supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Bupati Yuni.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, menerangkan bangunan sentra batik itu akan berdiri tiga lantai. Pembangunannya ditarget selesai November 2023, sejauh ini progres pekerjaan baru 0,4%.

Sentra batik ini akan diisi oleh para pedagang batik khas Sragen. “Kami menyiapkan 40 pedagang yang akan menempati stan berukuran 2 meter x 2 meter. Ada yang mengusulkan hanya sebagai penitipan barang atau showroom dan pengelolaannya dari dinas. Semua usulan kami tampung dulu dan belum kami putuskan. Pengelolaannya nanti bentuknya UPTD atau apa juga belum diputuskan,” jelasnya.

Comas memaparkan potensi industri kecil menengah (IKM) batik di sragen ada 500 unit usaha. Mereka tersebar di Kampung Batik Kliwonan dan Pilang di Kecamatan Masaran serta Pungsari di Kecamatan Plupuh, Sragen. Barang yang dijual di sentra batik khusus batik khas Sragen, terutama batik-batik tulis, termasuk batik yang kemarin ditemukan di Butuh, Desa Gedongan, Plupuh, Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya