SOLOPOS.COM - Api membakar hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu di Cetho, Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (5/10/2023). Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar kebakaran Gunung Lawu dari Ngawi Jawa Timur telah merembet ke wilayah Karanganyar yang hingga hari ini telah membakar sekitar 100 hektar lahan di 10 titik api kebakaran. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/Spt.

Solopos.com, KARANGANYAR – Hingga hari ke-7, kebakaran lahan dan hutan di kawasan Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, masih belum padam. Lahan dan hutan yang terbakar makin meluas.

Administratur Perhutani Surakarta Herri Merkussiyanto Putro mengatakan luasan lahan dan hutan di kawasan Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar yang terbakar sudah mencapai 100 hektare. Lahan tersebut masih terus bergerak naik mengingat kebakaran belum padam.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Lahan yang terbakar berada di wilayah Jenawi dan Ngargoyoso. Wilayah terbakar tersebut masuk di kawasan hutan Gunung Lawu di wilayah Rencana Pengelolaan Hutan (RPH) Nglerak Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Lawu Utara Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Surakarta Petak 63-A3 dan petak 63-A2. “Lahan yang terbakar merupakan vegetasi. Data masih terus bergerak naik,” kata dia di Posko Bencana Kebakaran Lawu di Lapangan Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jumat (6/10/2023)  petang.

Kawasan puncak Gunung Lawu yang sudah terbakar adalah Hargo Tiling dan Hargo Puruso. Perhitungan jumlah lahan yang terbakar menggunakan laporan dari relawan di atas. Saat ini upaya pemadaman api menggunakan metode water bombing. Selain itu juga pemadaman kebakaran lahan dilakukan secara konvensional melibatkan personil gabungan BPBD, Perhutani, TNI/ Polri, dan sukarelawan.

Namun pada hari ini, personil gabungan terpaksa ditarik mundur lebih cepat dari lokasi kebakaran. Mengingat cuaca di kawasan titik api berasap tebal dan angin kencang. Kondisi ini membahayakan personil sehingga mereka diminta segera turun ke pos induk.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk memadamkan api di kawasan Gunung Lawu. Tidak hanya melalui metode water bombing dan pemadaman konvensional, namun juga dilakukan dengan doa bersama sebagai bentuk ikhtiar agar api segera padam. Doa bersama dilakukan masyarakat di kawasan Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Karanganyar.

Masyarakat di lereng Gunung Lawu ini bersama tokoh lintas agama menggelar doa di pelataran Candi Cetho, pada Kamis (5/10/2023) malam. Diikuti unsur TNI/polri, Perhutani, BPBD dan sukarelawan. Tokoh agama setempat, Heri Suwardi mengatakan doa bersama digelar agarkebakaran di Gunung Lawu segera padam dan bisa hijau kembali. Apalagi Gunung Lawu selama ini menyimpan sumber air bagi masyarakat Karanganyar.

“Kemarin malam kami menggelar doa bersama agar kebakaran segera padam. Setelah api padam, pemerintah bisa melakukan reboisasi,” kata dia. Penggantian pohon yang terbakar dengan tanaman baru harus dilakukan. Agar kawasan Gunung Lawu kembali hijau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya