SOLOPOS.COM - Damkar Sukoharjo memadamkan api yang melalap rumah warga di Dukuh Tapang, RT 003/RW 003, Desa/Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (5/9/2023) malam. (Istimewa/Damkar Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO Musibah kebakaran melanda rumah warga di Dukuh Tapang, RT 003/RW 003, Desa/Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (5/9/2023) malam. Tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sukoharjo, Margono, mengatakan kejadian tersebut diakibatkan karena korsleting.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Warga melaporkan kejadian sekitar pukul 22.10 WIB, jarak lokasi titik kebakaran dengan pos Damkar kurang lebih sejauh 11 kilometer. Estimasi kerusakan mencapai 90%, hanya 10% aset yang bisa diselamatkan. Perkiraan kerugian mencapai Rp300 juta. Kemungkinan kebakaran disebabkan karena korsleting,” kata Margono, Rabu (6/9/2023).

Margono membeberkan warga setempat sempat mencium asap yang cukup banyak. Kemudian, saksi keluar lalu melihat api besar sudah membubung tinggi dari rumah tersebut.

Berdasarkan keterangan saksi, api muncul dari ruang tengah dan samping rumah korban. Warga juga sempat melihat ada percikan api di saluran listrik setelah rumah terbakar.

Warga segera meminta tolong ke tetangga lainnya, kemudian dilanjutkan menelepon Damkar Sukoharjo. Berdasarkan laporan tersebut, Damkar Sukoharjo lantas menuju ke lokasi kejadian dengan membawa 2 unit mobil Damkar dan 1 unit mobil supply air.

Sedikitnya 14.000 liter air digunakan dalam pemadaman hingga pendinginan kebakaran tersebut.

“Beruntungnya kejadian tersebut tak menimbulkan korban jiwa maupun korban luka ringan ataupun berat. Proses pemadaman juga dibantu oleh Forkopimcam, BPBD, PMI, warga dan sejumlah relawan,” ungkap Margono.

Sementara itu, berdasarkan data Damkar Sukoharjo, hingga Agustus 2023 tercatat sudah ada 195 kejadian kebakaran. Bulan Agustus menjadi paling banyak kejadian kebakaran atau sejumlah 68 kebakaran tercatat.

Jumlah tersebut disusul pada Juli (55 kejadian), Juni (34 kejadian), Mei (14 kejadian), Maret (10 kejadian), Januari dan April (masing-masing 7 kejadian).

Dari data tersebut, Kecamatan Grogol menyumbang kejadian kebakaran terbanyak, yakni sebanyak 38 kasus. Sementara di Kecamatan Weru menjadi lokasi paling sedikit mengalami kejadian kebakaran, yakni sebanyak enam kejadian (hingga Agustus 2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya