Solopos.com, WONOGIRI — Kebakaran yang melanda lahan hutan Gunung Pegat, Desa Ngadiroyo, Nguntoronadi, Wonogiri, pada Kamis (12/10/2023) sore hingga malam, sudah telokalisasi. Api berhasil dikendalikan sehingga tidak meluas.
Namun demikian, pengendara yang melintas di jalan Ngadirojo-Baturetno mesti ekstra waspada karena kondisi jalan gelap. Lampu penerangan jalan umum masih padam karena kabelnya terputus akibat kebakaran.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Kepala Desa Ngadiroyo, Mulyono, mengatakan api yang membakar area kawasan lahan hutan Gunung Pegat sudah terkendali tidak sampai meluas, hanya berada di atas gunung. Tetapi ada beberapa pohon yang ludes seperti pohon sonokeling dan jati.
Dia memastikan area hutan yang terbakar itu jauh dari pemukiman. Jarak api dengan SPBE terdekat juga masih jauh, lebih dari satu kilometer.
Warga, sukarelawan, polisi dan TNI, tim Pemadam Kabakaran (Damkar) Wonogiri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri sudah melokalisasi api yang membakar Gunung Pegat agar tidak merembet terlalu luas.
“Dari SPBE masih jauh. Tetapi ada yang stand by di sekitar situ untuk antisipasi apabila api membesar lagi. Sekarang sudah relatif aman,” kata Mulyono kepada Solopos.com, Kamis malam.
Menurut dia, kebakaran di Gunung Pegat sempat padam pada Kamis siang. Namun tiba-tiba muncul kembali pada Kamis sore dan menyebabkan kebakaran hingga meluas. Dia belum bisa memperkirakan berapa luas lahan yang terbakar tersebut.
Sementara ini, sambung dia, lampu penerangan jalan di ruas jalan Nguntoronadi—Baturetno padam karena kabel terputus akibat terbakar pada Kamis siang. “Ini belum padam semua tetapi bisa dikendalikan,” ujar dia.
Salah satu personel Damkar Wonogiri, Ayiep Donni, mengatakan kebakaran di Gunung Pegat sudah mulai madam. Satu unit mobil damkar dan beberapa personel damkar serta warga, sukarelawan, aparat kepolisian, dan TNI, masih berjaga di lokasi.
Hal itu untuk mengantisipasi agar api tidak kembali membesar dan meluas. “Api sudah aman terkendali,” kata Doni.
Di sisi lain, Area Manager Communication Relations and Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho, memastikan SPBE Nguntoronadi tidak terdampak kebakaran.
Area lahan hutan yang terbakar berjarak dua kilometer dari SPBE. “Yang terbakar bukan SPBE,” tandasnya.