SOLOPOS.COM - Petugas damkar bersama BPBD Karanganyar melakukan pendinginan di lokasi kebakaran di SPBU Matesih, Karanganyar, Minggu (30/6/2024). (Istimewa/BPBD Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR-Kebakaran yang melanda SPBU Matesih di Jl. Raya Matesih–Karanganyar, Desa Dawung, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar pada Minggu (30/6/2024) sore mengakibatkan dua orang mengalami luka bakar.

Karena itu pula, Kepala Seksi (Kasi) Pelatihan Pencegahan dan Inspeksi Pemadam Kebakaran (Damkar) Karanganyar, Aris Indriyatmoko, mengajak masyarakat umum dan instansi-instansi baik negeri maupun swasta untuk menggalakkan pelatihan pencegahan dan pemadaman kebakaran.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sebelumnya, Aris sapaan akrabnya menyampai bahwa kebakaran di SPBU Matesih yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB itu disebabkan oleh percikan api korsleting listrik yang muncul dari mobil Suzuki Baleno sesaat setelah pengisian bahan bakar berjenis pertalite, tepatnya saat si pengemudi hendak menyalakan kembali mobilnya.

“Sempat diupayakan pemadaman menggunakan APAR [alat pemadam api ringan] yang ada di SPBU. Tapi dari informasi yang kami terima cara pemadamannya kurang tepat, mungkin karena panik, sehingga api merembet ke tempat lainnya dan menyebabkan kebakaran besar,” jelas Aris saat ditemui di kantornya, Senin (1/7/2024) siang.

Kobaran api yang membesar kemudian menyebabkan pengemudi mobil, Robi, 19, dan penumpang, Andika Setiawan, 19, mengalami luka bakar di bagian kaki. Keduanya merupakan warga asal Kelurahan Bolong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.

“Keduanya mengalami luka yang tidak terlalu parah. Sempat mendapatkan perawatan, namun tidak sampai dirawat inap,” kata dia.

Lebih lanjut, Aris bercerita bahwa dengan berkaca dari peristiwa kebakaran di SPBU Matesih Karanganyar itu sudah saatnya masyarakat secara umum dan instansi-instansi menggelar pelatihan pemadam kebakaran. Kobaran api menjadi tidak terkontrol, menurut dia, lebih sering terjadi karena kurang pahamnya seseorang dalam menghadapi api yang menyebabkan kepanikan.

Kepada Solopos.com, Aris memberi contoh cara mencegah api merambat atau memadamkan api akibat percikan korsleting listrik, yaitu menggunakan APAR yang disemprotkan dengan gerakan seperti menyapu secara perlahan. “Bukan disemprotkan pada satu titik saja, karena akan menyebabkan lidah api terlempar dan merembet ke tempat lain,” jelasnya.

Atau saat memadam api akibat kebocoran pada gas elpiji. Ada dua kemungkinan, jika kebocoran terdapat di selang, kata dia, tak perlu panik, cukup menutup bagian yang mengalami kebocoran dengan salah satu jari. Berbeda dengan jika kebocoran di bagian regulator tabung gas, maka pemadamannya menggunakan kain tebal yang sudah dibasahi dengan air, kemudian menutupkannya pada tabung gas tersebut dengan cara membelitkan kain hingga rapat.

“Perlu kita ketahui yang nama segitiga api yakni suhu panas, bahan mudah terbakar, dan oksigen. Untuk mencegah api merembet tugas kita menutup salah satu dari ketiga itu,” kata dia.

Karena itu pula, Aris mengajak masyarakat untuk menggalakkan pelatihan pemadam kebakaran. Sejauh ini, Aris mengaku pihaknya telah menginisiasi sosialisasi dan pelatihan pemadaman api dengan sasaran anak-anak sekolah.

“Bagi perusahaan-perusahaan misalnya juga bisa melakukan pelatihan rutin dengan cara memanfaatkan APAR yang mendekati waktu kadaluwarsa. Kadaluwarsa APAR biasanya satu tahun, nah mendekati waktu itu kan bisa dimanfaatkan untuk pelatihan daripada tidak terpakai sama sekali. Kami siap jika diminta untuk memberi pelatihan,” pungkasnya.

Saat ditanya perihal kerugian yang akibat kebakaran SPBU Matesih, Aris belum bisa memastikan berapa besar kerugian yang disebabkan si jago merah pada Minggu sore itu. “Mungkin Inafis yang memiliki kemampuan untuk menaksirkannya. Tapi menurut kami, SPBU itu seharusnya masih bisa beroperasi lagi setelah adanya inspeksi lebih lanjut,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data tertulis yang diterima Solopos.com, dari Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Karanganyar Hendro Prayitno tercatat bahwa kebakaran SPBU Matesih selain mengakibatkan luka bakar pada pengemudi dan penumpang mobil, juga mengakibatkan ludesnya sebuah mobil Suzuki Baleno berwarna merah dengan plat nomor AD 7899 LF, dua pompa bio solar, satu pompa dexlite, satu pompa pertalite, serta plafon SPBU Matesih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya