Soloraya
Rabu, 6 Maret 2024 - 17:56 WIB

Kejam! Kucing Milik Warga Cawas Klaten Ditembak Orang, Peluru Kena Mata

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi kucing milik warga Cawas, Klaten, yang ditembak di bagian matanya pada Minggu (3/3/2024). (Istimewa/Rumah Difabel Meong Solo)

Solopos.com, KLATEN — Seekor kucing milik warga Cawas, Klaten, ditembak di bagian mata dan peluru bersarang di leher. Peristiwa penembakan kucing itu terjadi pada Minggu (3/3/2024) pagi. Pelaku penembakan itu diduga adalah tetangga sang pemilik kucing.

Kasus itu kini sedang diusut oleh Rumah Difabel Meong Solo yang tengah mengumpulkan bukti-bukti. Sedangkan kucing yang terluka dirawat di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Solo.

Advertisement

Founder Rumah Difabel Meong (Rudimeong) Solo, Ning Hening Yulia, menjelaskan dari keterangan pemilik kucing, sebelum kejadian penembakan, salah satu tetangganya yang berinisial D sempat mengancam akan menembak kucingnya jika masuk halaman rumahnya.

“Dari keterangan pemiliknya, kucing tersebut duduk di teras rumah pemilik kucing. D sedang menjemur burung. Kucing tidak menyerang burung, hanya duduk di teras rumah sendiri. Tiba-tiba terdengar dua kali letusan tembakan senapan angin,” kata Hening saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (5/3/2024).

Advertisement

“Dari keterangan pemiliknya, kucing tersebut duduk di teras rumah pemilik kucing. D sedang menjemur burung. Kucing tidak menyerang burung, hanya duduk di teras rumah sendiri. Tiba-tiba terdengar dua kali letusan tembakan senapan angin,” kata Hening saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (5/3/2024).

Pemilik mendapati kucingnya berdarah pada bagian mata. Kucing tersebut kemudian dilarikan ke klinik untuk mendapatkan perawatan.

“Dari hasil rontgen terlihat ada peluru di otot leher kucing tersebut. Pelurunya gotri bentuknya seperti jamur. Dokter di Puskeswan Solo saat ini fokus pada penanganan luka matanya dulu. Biar kempes sambil memantau potensi infeksi,” jelas dia.

Advertisement

Komunitas Rudimeong masih mencoba mencari bukti dan saksi terkait kasus dugaan penembakan kucing di Kecamatan Cawas, Klaten, itu. Komunitas berencana melakukan edukasi persuasif ke terduga pelaku terlebih dahulu.

Hening menjelaskan kasus penembakan kucing bukan kali pertama ini terjadi di wilayah Soloraya. Pada 2021, kasus penembakan kucing pernah marak. Lalu tiga bulan terakhir, kasus penembakan kucing kembali marak.

Laporan yang diterima Rumah Difabel Meong ada empat kasus penembakan kucing selama tiga bulan ini. Satu kasus di Sukoharjo, satu di Klaten, dan dua kasus di Kota Solo.

Advertisement

Rumah Difabel Meong menyerukan agar penyiksaan terhadap kucing tak lagi terjadi. Hening menjelaskan konsepnya yakni berdamai dengan keberadaan kucing karena memang bertipikal hewan teritorial.

“Di mana pun dia [kucing] ada. Susah diusir dan kodratnya memang hidup berdampingan dengan kita. Maka mari berbagi dengan mereka semampu kita. Senakal apa pun hewan, tidak dibenarkan [disiksa]. Terlalu banyak cara untuk menghalau tanpa menyiksa apalagi menembak dan lain-lain,” kata dia.

Di sisi lain, Hening juga mengingatkan para pemilik hewan peliharaan agar meningkatkan kewaspadaan mereka. Kucing berpemilik ia sarankan tetap berada di indoor atau di dalam area rumah.

Advertisement

“Kalau harus keluar rumah, harus dengan pengawasan sehingga tidak menjadi sasaran kekerasan dan tidak mengganggu masyarakat atau tetangga,” kata Hening.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif