SOLOPOS.COM - DPP LDII bekerja sama dengan DPD LDII Kabupaten Gunung Kidul, Kulon Progo, Wonogiri, Klaten, dan Sukoharjo menyalurkan puluhan ribu liter air bersih untuk masyarakat yang terdampak kemarau panjang.(Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Musim kemarau berkepanjangan telah berdampak kepada menyusutnya secara signifikan sumber-sumber air bersih di berbagai wilayah di Tanah Air.

Tidak terkecuali beberapa wilayah di Soloraya dan Jogja. Bila tak segera turun hujan dikhawatirkan kualitas atau standar kelayakan hidup masyarakat semakin menurun. Untuk itu dibutuhkan kesadaran dan bantuan berbagai pihak untuk mereka.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Demikian disampaikan Ketua DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Rulli Kuswahyudi, dalam siaran persnya, Selasa (31/10/2023). Dia mendorong semua pihak, utamanya organisasi LDII menggalang bantuan air bersih di wilayah kekeringan.

“Kami mengimbau kawan-kawan menggalang bantuan untuk menyalurkan air bersih di daerah masing-masing,” ujar laki-laki yang juga Koordinator Bidang Komunikasi, Informasi dan Media DPP LDII itu. Bantuan itu akan meringankan beban masyarakat.

Dia mencontohkan langkah DPP LDII bersama DPD LDII Gunung Kidul, Kulon Progo, Wonogiri, Klaten dan Sukoharjo. Kerja sama itu terkait program penyaluran puluhan ribu liter air bersih. Distribusi air bersih dilakukan dalam beberapa tahap di desa-desa.

Kegiatan yang melibatkan instansi dan tokoh masyarakat setempat itu sebagai bagian dari Road To Rakernas LDII 2023. Selain itu untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. Di luar program itu, ada kegiatan Salat Istisqa meminta hujan kepada Allah SWT.

Sebagai upaya jangka panjang, LDII mengimbau setiap warganya untuk aktif menjaga kelestarian alam. Dengan begitu kawasan bisa tetap hijau dan mampu menyimpan cadangan air. Sebab bencana ekologi seringkali dikarenakan campur tangan manusia.

Dijelaskan, warga LDII di Jawa Timur (Jatim) telah menggelar Salat Istisqa atas imbauan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Pengasuh Ponpes Al Ubaidah Kertosono Nganjuk, Habib Ubaidillah, mengatakan Salat Istisqa sunah Rasulullah SAW.

Nabi dan para sahabat melakukan Salat Istisqa ketika mendapat cobaab berat berupa kemarau yang sangat panjang. Ketika itu kemarau berkepanjangan mengakibatkan ternak dan tumbuh-tumbuhan mati. Saat itu para sahabat menghadap Rasulullah SAW.

Umat Islam diminta menyikapi musim kemarau panjang saat ini dengan penuh kesabaran. Sebab di balik itu semua pasti ada hikmahnya. “Di balik itu Allah SWT sudah menyiapkan hikmah dan pahala besar yang menjadi harapan orang beriman,” tutur dia.

Sedangkan Ketua DPP LDII, Rubiyo, menyarankan pemerintah dan masyarakat untuk selalu memprediksi curah hujan dan potensi bencana hidrometreologi. Dan untuk mengatasi kerawanan pangan bisa dengan menerapkan jadwal taman yang tepat.

“Kita dapat menerapkan varietas yang adaptif, seperti varietas padi, jagung, singkong, dan lain sebagainya, yang mampu beradaptasi dengan kondisi seperti ini. Dan menyiapkan varietas tahan kering, berumur genjah dan hemat air,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya