SOLOPOS.COM - Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Ahmad Mahendra (kanan) saat meninjau lokasi festival cahaya dan finish SangiRun Night Trail 2023 di samping terminal situs Sangiran, Sragen, Selasa (31/10/2023). (istimewa).

Solopos.com, SOLO – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali akan menggelar SangiRun Night Trail 2023 pada Sabtu-Minggu, 4-5 November 2023 di Situs Manusia Purba Sangiran Jawa Tengah.

Kegiatan ini sebagai upaya mengenalkan lebih dekat Situs Manusia Purba Sangiran kepada masyarakat serta mengangkat potensi desa- desa di sekitar situs.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sedikitnya 1.650 orang siap meramaikan kegiatan lari ini yang terbagi menjadi tiga kategori lari (race category), yakni 25 KM Night Trail yang diikuti oleh 150
peserta pelari profesional, 5 KM Sunset Run yang diikuti 500 peserta, dan 5 KM Fun Run yang diikuti sekitar 1.000 orang.

Keistimewaan SangiRun terletak pada lokasi lari yang merupakan kawasan situs warisan budaya sekaligus belajar tentang kehidupan masa prasejarah dengan melihat dari dekat tempat peninggalan manusia purba.

Nantinya para pelari akan mengelilingi klaster-klaster pelestarian cagar budaya, melewati bukit, hutan, dan sawah serta lokasi-lokasi menarik yang berada di kawasan Manusia Purba Sangiran pada malam hari.

Merujuk catatan Renstra Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran 2020-2024, Situs Sangiran adalah salah satu situs penting di dunia dari Zaman Plestosen. Ratusan fosil jenis Homo erectus, ribuan fosil binatang purba dari berbagai spesies dan ribuan artefak paleolithik telah ditemukan dari endapan-endapan purba berusia jutaan tahun yang lalu, di kawasan tersebut.

Festival Cahaya
Lokasi Festival Cahaya. (Istimewa).

Penetapan Sangiran sebagai situs warisan dunia merupakan wujud dari pengakuan dunia terhadap nilai penting Situs Sangiran. Situs Sangiran dianggap sebagai salah satu situs kunci untuk pemahaman evolusi manusia, sehingga menjadi penyimbang besar terhadap ilmu pengetahuan dan
pariwisata.

Selain itu, Sangiran juga menjadi Kawasan Strategis Nasional sehingga segala aset yang ada di sana harus dilestarikan.

Dikelola BLU

Direktur Perfilman, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikburistek, Ahmad Mahendra mengatakan, SangiRun Night Trail 2023 digelar sebagai upaya meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung ke Museum Sangiran.

Mahendra yang juga Plt. Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Cagar Budaya di bawah Kemendikbudristek menjelaskan, Museum Sangiran
saat ini sudai mulai bertransformasi. Transformasi yang dilakukan yakni agar museum tidak hanya sebagai tempat menyimpan koleksi benda bersejarah
dan purbakala, namun juga menjadi ruang publik dan tempat orang-orang bertemu.

“Museum-museum kini menjadi ruang publik. Kalau dulu hanya untuk ilmu pengetahuan dan koleksi,” jelas dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa
(31/10/2023) malam.

Beberapa rencana perubahan akan dilakukan BLU Museum dan Cagar Budaya untuk Museum Sangiran termasuk museum lain yang dikelola BLU
antara lain: merubah tata ruang pamer; mengimplementasikan standar museum Internasional; membentuk tim branding dan komunikasi yang solid;
hingga transformasi kelembagaan.

“Sekarang kami ada BLU Museum dan Cagar Budaya, kami akan masifkan pembenahan museum dan membangun kontribusi masyarakat,” jelasnya.

BLU Museum dan Cagar Budaya menjadi salah satu upaya pemerintah dalam memperbaiki tata kelola museum. Hal ini dijelaskan sebagai tugas utama BLU
Museum Cagar dan Budaya, yakni melaksanakan pengelolaan museum dan cagar budaya.

Mahendra menambahkan, dengan tugas tersebut, maka selanjutnya BLU Museum dan Cagar Budaya akan menyelenggarakan beberapa fungsi, yakni pelaksanaan pengelolaan koleksi cagar budaya nasional, koleksi benda seni, dan bangunan bersejarah nasional, pelaksanaan registrasi koleksi museum dan karya seni.

Fungsi selanjutnya yakni elaksanaan pemeliharaan, pengamanan, dan penyelamatan koleksi cagar budaya nasional, koleksi benda seni, dan bangunan bersejarah nasional; pelaksanaan pemanfaatan dan pengembangan koleksi museum dan cagar budaya nasional; dan pelaksanaan kemitraan di bidang pengelolaan museum dan cagar budaya nasional.

Terakhir yakni pelaksanaan publikasi dan promosi museum dan cagar budaya nasional; pelaksanaan pengelolaan dan pemanfaatan hasil pengembangan dana abadi kebudayaan; dan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi; dan pelaksanaan urusan ketatausahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya