SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota jemaah haji Wonogiri sujud syukur diiringi tangis haru begitu mereka tiba di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Minggu (23/7/2023) malam. (Istimewa/Koesnadi)

Solopos.com, WONOGIRI — Jemaah haji asal Wonogiri yang masuk dalam kelompok terbang (kloter) 59 dan 60 sudah menginjakkan kaki di Kabupaten Sukses. Kepulangan mereka di Wonogiri diwarnai tangis haru para haji dan keluarga mereka di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Minggu (23/7/2023) malam.

Kepala Kantor Kementerian Agama Wonogiri (Kemenag) Wonogiri, Anif Solikhin, mengatakan jemaah haji Wonogiri kloter 59 tiba di Wonogiri pada Minggu pukul 20.00 WIB dan. Sedangkan jemaah haji kloter 60 sampai di Wonogiri pukul 23.15 WIB. Dua jam setengah sebelumnya, mereka terlebih dulu mendarat di Bandara Adi Soemarmo Solo. 

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut dia, begitu tiba di bandara, mereka segera dilepaskan dan diserahkan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji kepada Kantor Kemenag Wonogiri. Setiba di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, banyak dari jemaah haji yang mayoritas lansia itu langsung sujud syukur.

Isak tangis haru pun mengiringi kedatangan 453 haji Wonogiri itu. Tidak hanya para jemaah, keluarga para jemaah pun turut menangis haru menyambut kedatangan para jemaah yang telah menunaikan ibadah haji selama 40 di Makkah itu.

“Alhamdulillah kepulangan para jemaah haji itu berjalan lancar. Mereka langsung dijemput keluarga masing-masing. Tidak ada seremonial,” kata Anif kepada Solopos.com, Senin (24/7/2023).

Dia menerangkan satu jemaah haji kloter 59 masih tertunda kepulangannya karena sedang sakit stroke. Haji laki-laki asal Kecamatan Kismantoro itu kini tengah dirawat di salah satu rumah sakit internasional di Tanah Suci.

Dia berangkat bersama dengan istri. Sang istri sudah terlebih dulu pulang pada Minggu malam. Ia baru akan dipulangkan ketika kondisi kesehatannya sudah sehat.

Selain itu,  satu jemaah haji Wonogir yan masuk kloter 60 dipastikan tidak bisa dipulangkan karena meninggal dunia di Makkah atas nama Mamik Sumarmi, 75.

Haji itu meninggal dunia karena sesak napas setelah melaksanakan tawaf ifadhah. Jenazah jemaah haji Wonogiri yang meninggal itu tidak dibawa ke Indonesia, melainkan dimakamkan di Makkah. 

“Almarhumah meninggal dunia ketika sudah menyelesaikan rangkaian ibadah haji. Sebelumnya tidak ada riwayat penyakit yang diderita. Informasi yang kami dapatkan, almarhumah meninggal dunia setelah mengalami sesak napas,” jelas dia. 

Dia menambahkan, untuk jemaah haji Wonogiri yang masuk dalam kloter 97 atau kloter terakhir yang terdiri atas 18 jemaah, dijadwalkan tiba di Indonesia pada Rabu (2/8/2023) pukul 03.50 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya