SOLOPOS.COM - Siswa kelas IX C SMPN 3 Mojosongo Boyolali, Aprilia Larasati, berfoto dengan Kepala Sekolah, Sutanto, dan gurunya, Windarti, sebelum berangkat ikut lomba pidato Mapsi Jateng, Kamis (19/10/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Siswa SMPN 3 Mojosongo, Boyolali, Aprilia Larasati, memberikan kebanggaan untuk sekolah dan orang tuanya yang seorang tukang pijat karena berhasil mewakili Kabupaten Boyolali maju lomba tingkat Provinsi Jateng.

Siswa kelas IX tersebut bakal maju dalam lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (Mapsi) kategori pidato. Saat ditemui di sekolahnya, Kamis (19/10/2023), April mengatakan siap bertanding di lomba Mapsi tingkat Provinsi Jawa Tengah kategori pidato.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Lomba itu akan diadakan pada Jumat-Sabtu (20-21/10/2023) di Jepara. Ia mengungkapkan persiapannya sebelum maju adalah latihan intonasi dan gestur. April merasa di dua aspek tersebut ia masih kurang.

“Untuk belajar itu dari diri sendiri dan media sosial, lalu ada pembinaan lewat guru juga,” jelas dia. April menjelaskan penilaian dalam lomba Mapsi kategori pidato antara lain isi, intonasi, dan gestur.

Siswa SMPN 3 Mojosongo, Boyolali, itu berusaha memberikan yang terbaik untuk nama sekolah dan Kabupaten Boyolali dalam ajang Mapsi di Jepara. Ternyata, tak hanya jago pidato terkait keagamaan.

April juga jago pidato bahasa Jawa dan pernah menjadi jawara lomba pidato bahasa Jawa di lomba yang digelar di Museum R Hamong Wardoyo Boyolali.

Ia menjelaskan kesukaannya berbicara di depan banyak orang berawal dari kekagumannya terhadap tokoh jurnalis, Najwa Shihab. Ia mengidolakan perempuan yang akrab disapa Nana tersebut hingga membuatnya menyukai public speaking.

“Dulu waktu SD juga pernah juara I lomba bercerita tingkat Kecamatan Mojosongo, lalu juara II pidato juga. Saya memang suka ikut lomba yang berbau public speaking sejak SD,” kata anak perempuan usia 15 tahun tersebut.

Lebih lanjut, ia mengatakan motivasinya giat belajar dan berprestasi yang pertama adalah ingin meningkatkan kualitas dan citra SMPN 3 Mojosongo. Sejak SD, langganan jawara kelas tersebut kerap mendengar orang meremehkan sekolah tersebut dan membandingkannya dengan sekolah lain di Boyolali.

Karena itu lah, siswa itu tertantang untuk memajukan SMPN 3 Mojosongo, Boyolali, terlebih ia lahir dan besar di Mojosongo. Saat masih SD, April pernah didorong untuk sekolah di salah satu SMP favorit di Boyolali. Namun, ia menolak.

“Saya ingin sekolah di SMPN 3 Mojosongo, karena saya ingin membuat nama sekolah saya dikenal. Saya juga ingin menunjukkan SMPN 3 Mojosongo tidak seburuk itu dan enggak kalah keren dibanding sekolah lain,” kata dia.

Berprestasi di Tengah Kesederhanaan

Lebih lanjut, ia menjelaskan selain motivasi dari sekolah, dukungan dari keluarga juga membuatnya giat belajar dan berprestasi. Ia melihat sang ibu bekerja keras sejak kecil memenuhi kebutuhannya dan mendukung keinginan April.

Ia menjelaskan ibunya bekerja sebagai tukang pijat dan hasil dari pekerjaannya bisa membuat kelima anaknya hidup bahagia walau penuh kesederhanaan. Faktor ekonomi juga membuat dia bekerja keras dan berusaha maksimal dalam melakukan sesuatu.

“Ibu selalu mendukung saya di berbagai kegiatan, baik di lomba ini bahkan mendukung saya untuk kegiatan seperti voli, sampai saya ikut klub voli,” jelas anak keempat dari lima bersaudara tersebut.

April memang tidak hanya aktif berprestasi dalam bidang akademik tapi juga aktif berorganisasi di SMPN 3 Mojosongo, Boyolali. Siswa kelas IX itu tercatat sebagai Wakil Ketua OSIS SMPN 3 Mojosongo, Boyolali, dan kakak pembimbing di kegiatan Pramuka di sekolahnya.

Terkait kegigihan dan kondisi keluarga April dibenarkan Kepala SMPN 3 Mojosongo, Sutanto. Ia menjelaskan istrinya juga berlangganan jasa pijat ibu April, Pariyem. Ia menilai April berasal dari keluarga sederhana akan tetapi memiliki kegigihan yang luar biasa.

Selain itu, April juga dinilainya sebagai sosok yang rajin, gigih, dan pintar. Ia berharap April yang akan mewakili Boyolali dalam lomba pidato Mapsi dapat memberikan hasil terbaik dan bisa membawa pulang gelar jawara.

Dengan demikian ia bisa membanggakan Kabupaten Boyolali dan SMPN 3 Mojosongo. Dari sekolah, Sutanto mengatakan sudah memberikan pembinaan secara maksimal kepada April untuk melatih kepercayaan diri, pembawaan, dan sebagainya.

Selain prestasi April, Sutanto mengatakan ada sejumlah prestasi lain yang ditorehkan siswa SMPN 3 Mojosongo. Ada juara II lomba kempo tingkat Provinsi Jawa tengah, juara I pencak silat tingkat Kabupaten Boyolali, lalu juara II lomba cerdas cermat museum tingkat kabupaten, dan prestasi lainnya.

“Mungkin sekolah di sini itu kalau dikatakan sekolah pinggiran, perbatasan pinggiran ya, mayoritas pilihan utama itu di kota, mungkin SMPN 1, 2, 3, dan 4 Boyolali. Saya ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa SMPN 3 Mojosongo juga memiliki prestasi yang tidak kalah dibanding SMP di Boyolali kota,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya