SOLOPOS.COM - Anak-anak belajar komputer dalam program Sebaskom atau Sesarengan Belajar Komputer di Balai Desa Sedayu, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Minggu (23/6/2024). (Istimewa/Pemdes Sedayu)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Desa (Pemdes) Sedayu, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, memiliki program inovasi bernama Sebaskom atau Sasarengan Belajar Komputer.

Melalui program ini anak-anak desa dikenalkan dengan operasional dasar komputer sehingga tidak gagap teknologi. Kepala Desa Sedayu, Aisiyah Manis Gayatri, mengatakan Sebaskom menjadi upaya desa untuk mendekatkan akses teknologi komputer kepada anak-anak desa.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Mayoritas anak-anak di Desa Sedayu sudah bisa mengoperasikan smartphone. Akan tetapi, masih sedikit dari mereka atau keluarga mereka yang memiliki perangkat komputer atau laptop.

Sementara di sekolah atau di masa depan, mereka pasti akan bersinggungan dengan program komputer. Atas dasar itu, Pemerintah Desa Sedayu mengadakan program Sebaskom sejak Januari 2024 di Sanggar Desa Sedayu. Kegiatan berlangsung setiap hari Minggu.

Anak-anak mendapat materi sekaligus praktik mengoperasikan komputer di program Sebaskom. Pemerintah desa memfasilitasi kegiatan itu dengan sejumlah laptop untuk digunakan anak-anak belajar praktik komputer. Mereka diajari pengoperasian komputer oleh perangkat Desa Sedayu.

“Kami ingin menjadikan desa ini desa pendidikan, program Sebaskom ini bagian dari upaya untuk mewujudkan itu. Sebelum ini kami juga sudah mengadakan kelas tari yang diikuti anak-anak desa pada tahun lalu dan masih terus berjalan sampai sekarang,” kata Aisiyah saat dihubungi Solopos.com, Minggu (30/6/2024).

Dia menyebut di Desa Sedayu ada 12 lembaga pendidikan yang terdiri atas enam PAUD, empat SD, satu MTS, dan satu SLB. Ini menjadikan desa tersebut sebagai salah satu desa dengan lembaga pendidikan formal terbanyak di Kabupaten Wonogiri.

Menurutnya, dengan sumber daya sebesar itu, Desa Sedayu memiliki potensi besar untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Program-program edukasi seperti tari dan Sebaskom ini terbuka untuk anak-anak Desa Sedayu maupun dari luar desa tersebut.

Kepala Urusan Perencanaan Desa Sedayu, Bayu Setiadi, menyampaikan desanya mendapat alokasi kinerja Dana Desa lebih kurang Rp250 juta. Sebagian dari anggaran itu dialokasikan untuk program Sebaskom. Seperti untuk membeli laptop sebanyak tujuh unit dengan nilai total sekitar Rp30 juta.

Perangkat Desa Jadi Mentor

Laptop itu digunakan anak-anak untuk praktik program Microsoft. Ada sekitar 40 anak yang ikut dalam kegiatan itu setiap Minggu. Meski baru pengoperasian dasar, menurutnya, hal itu cukup membantu anak-anak yang belum pernah mengakses program komputer. Kebanyakan dari mereka masih SD dan SMP.

Di sisi lain, kegiatan ini diharapkan bisa memantik mereka untuk mau belajar lebih mendalam mengenai dunia digital. Dengan begitu, meski tinggal di desa, merek tidak gagap teknologi, melainkan bisa mengikuti arus perkembangan zaman.

”Semantara ini, baru saya dan beberapa teman yang menjadi mentor mereka belajar komputer. Antusiasme mereka tinggi, orang tua mereka mendukung. Ini juga menjadi wadah kami mengajari anak-anak agar lebih produktif dalam memanfaatkan teknologi,” ujar Bayu.

Dia melanjutkan ke depan kelas Sebaskom tidak hanya mengajarkan materi dasar komputer. Pemerintah desa berencana mengadakan kelas-kelas digital lain seperti pelatihan desain digital dengan memanfaatkan sumber daya desa yang ada.

Bayu juga menyebut Pemerintah Desa Sedayu memiliki keinginan untuk menyediakan perpustakaan digital bagi anak-anak. Pemerintah desa berkomitmen mewujudkan Desa Sedayu sebagai desa layak anak. “Kami bisa menganggarkan itu,” ucapnya.

Program Desa Sedayu ini selaras dengan program Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang tertuang dalam Surat Edaran Bersama Pendukung Gerakan Literasi Desa No. 481/HKM.16.01/V/2024.

Dalam Surat Edaran itu dijelaskan pemerintah desa bisa menganggarkan APB Desa untuk membangun Taman Bacaan Masyarakat (TBM). APB Desa dapat dibelanjakan untuk sarana, prasarana, dan kegiatan literasi desa serta kegiatan pendukung lainnya.

Kementerian mendorong program ini dijalankan untuk mendukung Gerakan Literasi Desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya