Solopos.com, SUKOHARJO – Para siswa dan guru SMA Assalaam Sukoharjo yang terletak di kompleks Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam meluncurkan buku karya mereka dalam kegiatan Literasi Fest 2023, Sabtu (25/11/2023).
Gerakan literasi digalakkan untuk menumbuhkan minat membaca dan menulis siswa dan siswi sehingga mampu menjadi generasi Islam yang berakhlak mulia, berprestasi unggul dan intelektual.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Kegiatan Literasi Fest 2023 di SMA Assalaam dilaksanakan selama tiga pekan mulai awal November. Ada beragam kegiatan yang bertujuan menggugah minat membaca dan menulis para siswa dan siswi.
Seperti lomba membuat majalah dinding (mading), pidato, hingga cerdas cermat tiga bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab. Ada pula literasi expo yang melibatkan para siswa dan siswi MTs Assalaam.
Kemudian, puncak Literasi Fest 2023 diawali dengan workshop literasi bertajuk “Berdakwah Melalui Tulisan” yang menghadirkan seorang penulis muda, Ahmad Rifa’i Rif’an. Para siswa dan siswi mendapat motivasi dan ilmu tentang menuangkan ide dan gagasan dalam karya buku. Para siswa dan siswi terlihat aktif mengikuti worshop literasi tersebut.
Kepala SMA Assalaam, Djoko Pramono mengatakan ada beberapa kegiatan dalam Literasi Fest 2023 seperti gerakan membaca 1.000 buku yang diikuti sekitar 400 siswa. Masing-masing siswa dan siswi membawa tiga-empat buku yang dibaca saban hari selama sebulan.
Siswa dan siswi diperbolehkan membaca buku atau bahan bacaan yang sesuai dengan keinginannya. “Targetnya 1.000 buku yang dibaca para siswa dan siswi. Ada yang membaca dua buku. Namun, ada juga yang lebih, bisa tiga buku,” kata dia, Sabtu (25/11/2023).
Selain membaca buku, para siswa dan siswi serta guru melaunching sejumlah buku hasil karya mereka. Misalnya, buku berisi kumpulan puisi, cerita pendek (cerpen), dan kisah-kisah inspiratif. Para siswa dan siswi juga menceritakan perjalanan ke tiga negara, yakni Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Tak ingin ketinggalan, para guru juga membuat karya buku berjudul Wedang Jahe yang berisi wejangan dan nasihat untuk para siswa dan siswi. “Nasihat-nasihat dari masing-masing guru dikumpulkan selanjutnya dibuat resume menjadi karya buku. Ini karya para guru untuk meningkatkan literasi,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMA Assalaam, Nurcholidah mengatakan gerakan literasi juga bertujuan untuk menguatkan pendidikan karakter. Terutama nilai-nilai akhlak Islam dan Budi pekerti bagi para siswa dan siswi. Sehingga, mereka tidak hanya unggul dalam prestasi akademik melainkan memiliki moral tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan itu, beberapa siswa dan siswi dinobatkan menjadi duta literasi sekolah. Mereka menjadi agen perubahan dalam mengajak dan mendorong para siswa dan siswi untuk gemar membaca buku.
Salah satu duta literasi SMA Assalaam, Raynor Favian Jiwani menyampaikan gerakan literasi di sekolah dibagi menjadi skala harian, bulanan, dan tahunan. Gerakan literasi harian berupa membaca buku selama 10 menit pada Senin-Jumat. Sedangkan, gerakan literasi bulanan berupa pemanfaatan fasilitas literasi di sekolah seperti reading corner, cafe book, dan workshop menulis.
“Untuk tahunan, seperti festival literasi, bazar buku dan seminar nasional. Tingkat literasi di Indonesia masih rendah dan kalah dibanding negara lain. Karena itu, kampanye literasi perlu digencarkan dengan menyasar kalangan generasi Z,” ujar dia.
Senada dengan Raynor, duta literasi lainnya, Zahira Sakahaga Jasmine, menyampaikan para siswa dan siswi mengikuti program sosial Youth Summit di Malaysia. Mereka mendedikasikan diri mengajari anak-anak para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia selama tiga hari. Pengalaman berharga itu lantas dituangkan dalam karya tulisan yang menjadi bagian dari buku.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
