SOLOPOS.COM - Perajin miniatur pesawat dan aeromodelling, Deni Kurniawan, saat menunjukkan karya-karyanya di rumah Beran RT/RW 001, Kismoyoso, Ngemplak, Boyolali, Sabtu (1/7/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Tangan Deni Kurniawan, 33, sedang mengotak-atik pesawat aeromodelling, Sabtu (1/7/2023). Deni merupakan  perajin miniatur pesawat asal Dukuh Beran RT/RW 001, Kismoyoso, Ngemplak, Boyolali.

Saat disambangi Solopos.com di rumahnya, Deni sedang mengerjakan sebuah pesawat aeromodelling pesanan Bupati Boyolali, M. Said Hidayat. Pesawat tersebut didominasi warna putih dengan kombinasi warna merah dan biru.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Ini pesanan Pak Bupati Said, beliau tanggal 17 Juni kemarin ke sini bersama putranya untuk memesan pesawat untuk latihan pemula,” ujar dia di sela-sela pembuatan.

Ia mengungkapkan telah menekuni pembuatan pesawat aeromodelling sejak 2017. Saat itu, ia belajar dari temannya dan berbekal YouTube. Kini pesanannya telah dipesan ke berbagai daerah di Indonesia, khususnya para pencinta pesawat aeromodelling.

Kebanyakan, Deni hanya menjual badan pesawat. Sedangkan mesinnya berupa baterai dipasang pembeli sendiri. Namun ada beberapa pembeli yang sengaja membeli sekalian mesinnya.

“Kalau yang body [badan] saja itu harganya Rp700.000 per pesawat. Kalau yang sudah ada mesinnya begitu bisa sampai Rp3,5 juta. Ini yang pesanan Pak Bupati yang sudah ada mesinnya,” kata dia.

Untuk pembuatan body pesawat tanpa mesin, Deni mengaku dapat menyelesaikan dalam satu pekan. Ketika ditambah mesin, pengerjaan kurang lebih memakan waktu dua pekan.

Ia mengatakan pengerjaan pesanan terhitung lama karena ia hanya mengerjakan saat malam hari ketika pulang dari pekerjaan utamanya, tukang kayu di proyek bangunan.

“Kalau untuk bahan pembuatan pesawat aeromodelling ada botol-botol bekas, ada styrofoam, polyfoam, terus juga alpha board. Untuk mesinnya itu saya beli online,” kata dia.

Selain membuat pesawat aeromodelling, Deni lebih dulu membuat miniatur pesawat. Hal tersebut justru telah ia lakoni sejak kelas III SD.

Ia mengatakan waktu itu setiap ia membuat dan ada yang beli kemudian dijual. Namun, Deni secara serius melakoni pembuatan pesawat aeromodelling saat beranjak dewasa.

Saat pembuatan ia melakukan riset-riset agar miniatur yang dibuat bisa semirip aslinya dengan cara melihat YouTube dan membaca majalah tentang pesawat.

“Kalau saya pembuatan miniatur secara manual, dengan tangan, jadi proses pengerjaannya lama. Beda dengan yang buatan mesin yang mungkin 15 menit jadi, tapi biasanya lebih detail dengan buatan tangan,” kata dia.

Dengan proses pembuatan miniatur dengan tangan, ukuran dari miniatur dan detail bisa dibuat. Selain itu, menurutnya ada kepuasan tersendiri ketika membuat miniatur dengan tangan.

Harga miniatur pesawat yang ia buat dibanderol dengan harga mulai Rp150.000-Rp600.000 per buah. Untuk proses pembuatannya mencapai waktu tiga bulan, sehingga pemesanan miniatur tidak bisa mendadak.

“Saya itu sampai menolak pesanan karena kewalahan buat, jadi sebulan itu paling menerima pesanan pesawat aeromodelling empat buah. Kalau yang miniatur juga harus dari jauh-jauh hari,” kata dia.

Deni mengaku belum menemukan partner yang tepat untuk bisa membantunya memproduksi pesawat aeromodelling dan miniatur pesawat. Sehingga, ia masih membuat sendirian.

Selain itu, ia juga belum bisa meninggalkan pekerjaan utamanya karena harus mencari pendapatan tetap untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Kismoyoso, Siyamto, membenarkan Bupati Said yang datang ke kediaman Deni untuk memesan pesawat.

“Saat itu kunjungan pribadi, bukan kunjungan dinas. Jadi pada pagi hari, Bu Desi, istri Pak Said sekaligus ketua TP PKK Boyolali kan kunjungan ke Kismoyoso. Melihat ada UMKM Mas Deni ini, terus sepertinya tertarik, sore harinya kemudian Pak Bupati ke rumah Mas Deni,” ujar dia.

Siyamto juga mengatakan Pemerintah Desa (Pemdes) Kismoyoso memberikan dukungan kepada UMKM setempat, termasuk aeromodelling Deni Kurniawan dengan cara memberikan ruang promosi.

UMKM di Desa Kismoyoso biasanya akan diikutkan ke berbagai acara. Selain itu, aeromodelling milik Deni tersebut juga telah dipromosikan ke radio yang ada di Solo.

“Baru saja, beberapa hari yang lalu kami talkshow radio ke RRI Solo, membicarakan tentang kebun gizi sekaligus saya bawa Mas Deni untuk promosi pesawat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya