SOLOPOS.COM - Ketua Tani Merdeka Sragen Setyo Widodo (baju putih lengan panjang) menyerahkan 3.000 bibit tanaman kepada warga di Jenggrik, Kedawung, Sragen, Selasa (19/12/2023). (Istimewa/dok Tani Merdeka)

Solopos.com, SRAGEN–Ketua Tani Merdeka Sragen yang juga Bayan Jirapan, Masaran, Sragen, Setyo Widodo, terus bergerak mengembangkan organisasinya ke desa-desa. Pada Selasa (19/12/2023) sore, Setyo membagikan 3.000 bibit tanaman rumahan kepada warga di Kedawung, Sragen.

Meskipun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sragen tengah memproses terkait dugaan pelanggaran netralitas dirinya selaku perangkat desa dalam Rakor Kordes Tani Merdeka di RM Rosojoyo 2 Nglorog, Sragen, beberapa waktu lalu, Setyo Widodo seolah mengesampingkan hal itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pada Selasa, pembagian bibit tanaman rumahan dilakukan Setyo di Posko Tani Merdeka yang juga posko calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) di rumah Suwardi di Desa Jenggrik, Kecamatan Kedawung.

“Kami menyerahkan secara simbolis 3.000 batang bibit tanaman rumahan kepada warga yang mayoritas petani di Desa Jenggrik, Kedawung, Sragen. Tanaman rumahan itu terdiri atas tanaman terung, tomat, dan cabai yang bisa ditanam cukup dengan media pot,” ujar Setyo kepada Solopos.com, Rabu (20/12/2023).

Dia menerangkan pembagian tanaman rumahan itu menyasar warga di sekitar Posko Tani Merdeka agar lingkungan setempat menjadi sentra tanaman tomat, cabai, dan terung. Hasilnya nanti, ujar dia, dapat dijual secara kolektif atau minimal dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Kegiatan ini, jelas dia, sesuai dengan cita-cita pembina Tani Merdeka, Prabowo Subianto menuju ketahanan pangan nasional. Rencananya, kata dia, pembagian bibit itu dilakukan di semua kordes dan secara simbolis dilakukan di Jenggrik.

“Ini jadi awalan saja, nanti kordes lainnya mengikuti,” katanya. Ribuan bibit itu, menurutnya, berasal dari Tani Merdeka sendiri, yakni bibit unggulan yang dibudidayakan Tani Merdeka.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sragen berkoordinasi dengan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) terkait dugaan pelanggaran netralitas Bayan Desa Jirapan, Kecamatan Masaran, Sragen, Setyo Widodo. Bawaslu sudah mengumpulkan bukti-bukti terkait dengan indikasi tersebut.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Sragen, Kukuh Cahyono, mengungkapkan kasus dugaan pelanggaran netralitas Setyo yang juga Ketua DPC Tani Merdeka Kabupaten Sragen masih dibahas dengan Gakkumdu. Prosesnya masih pendalaman alat bukti.

Bawaslu berencana mengundang beberapa pihak yang hadir dalam Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Kordes Tani Merdeka di RM Rosojoyo 2 Nglorog, Sragen, beberapa waktu lalu untuk dimintai klarifikasi.

“Undangan klarifikasi baru kami plenokan untuk menentukan hari pemeriksaan dan klarifikasi. Termasuk berapa orang yang akan dipanggil juga masuk dalam agenda pleno,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (19/12/2023).

Sebagai informasi, Sentra Gakkumdu terdiri atas Bawaslu, Kejaksaan Negeri (Kejari), dan Polres Sragen. Kepala Kejari (Kajari) Sragen, Virginia Hariztavianne, melalui Kasi Intel Kejari, Mujib Syaris, mengatakan ada lima pegawainya yang diperbantukan ke Sentra Gakkumdu.

Terkait Pemeriksaan kasus pidana pemilu, Mujib mengatakan ada batasan waktu sehingga prosesnya harus cepat supaya tidak kedaluwarsa.

“Pelanggaran yang masuk indikasi pidana pemilu itu sudah diatur dalam UU Pemilu, seperti money politics, netralitas aparatur sipil negara (ASN) sampai netralitas perangkat desa, perusakan alat peraga kampanye (APK), dan seterusnya. Aduan itu bisa ke Posko Pemilu Kejari atau Polres atau ke Bawaslu,” jelas Mujib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya