SOLOPOS.COM - Awak bus AKAP menjalani pemeriksaan kesehatan jelang mudik Lebaran di Terminal Pilangsari, Ngrampal, Sragen, Selasa (2/4/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 29 awak bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang melintas di Terminal Pilangsari, Ngrampal, Sragen, menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Selasa (2/4/2024). Tak hanya awak bus yang diperiksa, kelaikan dan kelengkapan bus juga dicek oleh tim dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen.

Para awak bus diperiksa tensi, kadar gula darah, ada tidaknya kandungan alkohol dan kandungan narkoba. Pemeriksaan ini untuk memastikan awak bus tidak berisiko dalam menjalankan angkutan Lebaran.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sementara pemeriksaan kendaraan dilakukan dengan mengecek rem, lampu, penyapu kaca, klakson, kondisi ban, dan perlengkapan di dalam bus. Semua pengecekan itu dilakukan Dishub dan Satlantas untk memastikan kondisi kendaraan laik jalan sehingga potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas (lakalantas) rendah.

Seorang sopir Bus Mira jurusan Surabaya-Jogja, Margono, senang dengan adanya pemeriksaan kesehatan menjelang Lebaran. Dari hasil pemeriksaan itu, pria yang sudah menyopir bus sejak 1992 itu ternyata memiliki kadar gula darah yang tinggi, di atas 400.

“Ya, hanya hasil cek gula darah yang tinggi sampai 400-an. Rasanya biasa saja. Saya juga antisipasi bawa obat terus. Gula darah tinggi itu saya alami sejak enam tahun terakhir tetapi tidak mengganggu aktivitas mengemudi,” jelas dia.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Margono terbiasa Lebaran di jalanan demi menganta para pemudik pulang kampung. Dia jarang berlebaran di rumah bersama keluarga. Biasanya setelah enam kali perjalanan pulang pergi barulah dia dapat jatah libur sehari. Untuk sopir yang masih muda-muda bisa sampai 10-11 kali perjalanan pulang pergi baru ambil libur sehari.

“Ya, demi penumpang. Kalau macet saat mudik Lebaran  kadang tiga kali pulang pergi bisa libur sehari. Soalnya kalau Lebaran tidak bisa ambil cuti,” jelasnya.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Sragen, Sri Subekti, menyampaikan pemeriksaan kesehatan ini dilakukan untuk meminimalisasi faktor risiko pengemudi angkutan Lebaran. Dia menyebut ada 29 orang awak bus yang diperiksa dan ditemukan satu awak bus memiliki hipertensi dan satu awak bus memiliki gejala diabetes mellitus karena kadar gulanya di atas 400.

“Kami mengimbau kalau sebaiknya ada sopir pengganti. Kenapa kami mengecek kadar gula dan tekanan darah, karena dua indikasi kesehatan ini berpengaruh dalam mengemudikan kendaraan. Ketika kondisi pengemudi sehat maka penumpang bisa selamat sampai tujuan dan kembali lagi ke rumah masing-masing. Pemeriksaan ini seperti upaya memeri jaminan ke penumpang yang aman dan nyaman,” jelas Subekti.

Kabid Keselamatan Lalu Lintas Dishub Sragen, Junaedhi, didampingi Kanit Kamsel Satlantas Polres Sragen, Iptu Iwan Subekti, mengatakan dari 6 bus yang diperiksa tadi pagi, semuanya laik jalan. Ia mengimbau pengemudi untuk memastikan kendaraan yang dioperasionalkan layak jalan dan memenuhi persyaratan teknis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya