SOLOPOS.COM - Pekerja merakit kotak suara untuk pemungutan suara Pemilu 2024 di Gudang Winong, Boyolali, Senin (8/1/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boyolali mulai merakit 17.089 kotak suara untuk pemungutan suara Pemilu 2024 pada Senin (8/1/2023). Perakitan kotak suara itu ditargetkan kelar dalam lima hari atau sampai Jumat (12/1/2024).

Anggota Divisi Data dan Informasi KPU Boyolali, Muhammad Rohani, menyampaikan perakitan kotak suara dilaksanakan di gudang Jelok dan Winong. Total ada 24 pekerja yang dilibatkan untuk merakit kotak suara.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Total kotak suara, di masing-masing TPS [tempat pemungutan suara] ada lima, jadi 3.409 TPS dikalikan lima. Lalu, di masing-masing kecamatan dua, jadi 22 dikali dua ada 44 kotak,” kata dia saat dijumpai wartawan di Gedung IPHI Boyolali, Senin.

Ia menjelaskan pada Senin ini masih akan dilakukan evaluasi terkait ketersediaan jumlah tenaga untuk perakitan surat suara Pemilu 2024 di Boyolali. Jika diperlukan untuk tambah, akan ditambah.

Perakitan dilakukan di dua tempat untuk mempermudah pengepakan dan penyusunan kotak suara yang memakan tempat. “Gaji petugas perakit kotak suara sebanyak Rp1.400-an per lembar,” kata dia.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di gudang Winong, terlihat beberapa pekerja sudah mulai merakit kotak suara. Proses perakitan kotak suara terlihat dijaga oleh petugas dari kepolisian dan diawasi personel KPU Boyolali.

Perakitan kotak suara untuk Pemilu 2024 dimulai berbarengan dengan sortir dan lipat surat suara calon anggota legislatif (caleg) daerah pemilihan (dapil) I DPRD Boyolali di Gedung IPHI Boyolali.

Rohani menargetkan surat suara untuk Dapil I DPRD Boyolali dapat selesai satu hari. Masing-masing dapil ditargetkan kelar dalam satu hari sehingga pengerjaan sortir dan lipat surat suara DPRD Boyolali ditargetkan kelar pada Jumat (12/1/2024).

“Kami buat satu hari satu dapil [untuk sortir dan lipat] karena dikhawatirkan tertukar dengan surat suara dapil lain,” kata dia. Jumlah petugas sortir dan lipat surat suara DPRD Boyolali, tutur Rohani, juga dikurangi menjadi 300-an orang dari sebelumnya 490-an orang.

Jumlah tersebut dianggap efektif mengingat pelipatan dan sortir surat suara dilakukan per dapil. Setelah pengerjaan sortir dan lipat surat suara untuk caleg DPRD kabupaten, maka akan dilanjutkan untuk sortir dan pelipatan surat suara pasangan capres-cawapres dan DPD.

“Biaya pelipatan juga berbeda, mengingat untuk DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota itu surat suaranya besar, bayarannya Rp285 per lembar, sedangkan untuk surat suara capres-cawapres Rp213,86 per lembar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya