SOLOPOS.COM - Pekerja merakit kotak suara pada Senin (18/12/2023) di Gudang KPU di Kelurahan Combongan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com SUKOHARJO — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo menetapkan target penyelesaian perakitan 12.689 kotak suara dalam sepekan. Proses perakitan dimulai pada Senin (18/12/2023) dan dijadwalkan selesai Senin (25/12/2023).

Sebanyak 20 pekerja mulai merakit kotak suara sejak Senin di Gudang KPU Sukoharjo, di Kelurahan Combongan, Kecamatan Sukoharjo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua KPU Sukoharjo, Syakbani Eko Raharjo, memastikan bahwa kotak suara berbahan dasar dupleks tersebut sesuai standar yang ditentukan. Syakbani sempat mencoba naik ke atas kotak suara yang telah dirakit dan tidak rusak. Ia menegaskan bahwa kotak tersebut dapat menahan beban hingga 75 kilogram.

Solopos.com juga melakukan uji ketahanan dengan mencoba naik ke dalam kotak suara dengan berat badan sekitar 49 kilogram. Kotak tersebut kemudian dijinjing oleh tiga orang untuk memastikan ketahanannya dengan beban yang ada. Hasilnya, kotak suara tersebut tidak mengalami kerusakan sedikitpun.

“Kotak suara yang kami terima masih dalam keadaan terlipat, saat ini kami rakit agar berbentuk kotak. Diasumsikan bisa menahan beban sampai dengan 60 kilogram. Tetapi tadi coba saya naiki dengan beban 75 kilogram masih tidak apa-apa,” jelas Syakbani kepada wartawan di Gudang KPU, Senin.

Ia optimistis proses perakitan akan selesai sesuai target, mengingat para pekerja menjadi lebih cepat setelah beberapa kali mencoba merakit kotak suara. Rata-rata, satu kotak dapat dirakit dalam waktu 1-3 menit. Ia juga menyebutkan bahwa pekerja yang merakit merupakan masyarakat setempat yang tidak terafiliasi dengan partai politik.

Lebih jauh Syakbani membeberkan logistik Pemilu 2024 yang sudah diterima KPU Sukoharjo di antaranya tinta, cable ties, bilik suara, dan kotak suara, serta perlengkapan teknis lainnya untuk tempat pemungutan suara (TPS). Semetara pencetakan surat suara, formulir, dan C plano masih dalam tahap pengerjaan.

“Saat ini kotak suara disimpan dalam bungkus plastik untuk mengurangi kelembapan. Bilik sudah kami terima tetapi dibagikan dalam keadaan terlipat di masing-masing TPS. Kotak suara ini akan dibentuk untuk diisi logistik suara saat pendistribusian, seperti tinta, segel, dan lainnya,” ungkap Syakbani.

Syakbani menegaskan bahwa sebagai penyelenggara Pemilu, KPU Kabupaten Sukoharjo bekerja sungguh-sungguh dan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat demi Pemilu yang bermartabat.

Pada bagian lain, adanya pekerjaan perakitan kotak suara menjadi berkah bagi Triyono. Pria 40 tahun asal Kelurahan Combongan, Sukoharjo ini menjadi salah satu dari 20 pekerja yang merakit kota suara. Sehari-hari ia bekerja sebagai petani sebelum dilibatkan KPU untuk membantu mengurusi masalah logistik pemilu.

“Merakit kotak suara untuk KPU, satu kotaknya butuh waktu sekitar 2 menit. Sebelumnya juga ikut menurunkan logistik yang datang ke KPU. Honornya Rp1.400 per kotak, tidak pasti setiap harinya, kalau satu orang 100 kotak ada,” ungkap Triyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya