SOLOPOS.COM - Siswa SD IT An Nur Ampel Boyolali memamerkan gaun dari kantong plastik desain sendiri di Ampel Edu Fair, Tanduk, Ampel, Boyolali, Kamis (30/5/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sembilan siswa SDIT An Nur Ampel tampil bak model di hadapan pengunjung Ampel Edu Fair di Gedung Sasana Noegraha, Tanduk, Ampel, Boyolali, Kamis (30/5/2024). Mereka tampil menampilkan gaun dari plastik yang mereka desain sendiri.

Berjalan lenggak-lenggok bak model di catwalk, sembilan pelajar putra-putri kelas V SD tersebut bergaya menampilkan detail gaun masing-masing. Ada yang berwarna hitam dan putih dilengkapi sayap, ada yang berwarna-warni dengan mahkota.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Siswa putra juga memakai jas yang dibuat dari plastik dan memakai baju wayang dari kardus. Salah satu pelajar, Ghaida Briliani Putri Santosa, menyampaikan baju tersebut didesain bersama empat orang teman sekelompoknya.

Setelah mendesain, eksekusi pun dimulai dengan merangkai kantong plastik bekas dan kardus menjadi gaun cantik. Ia menjelaskan gaun tersebut dibuat Senin-Kamis (20-23/5/2023). Ia mengaku belajar membuat gaun itu dengan melihat tutorial di YouTube dan didampingi keluarga.

Siswa SD di Ampel, Boyolali, itu mengatakan proses pembuatan gaun dari kantong plastik termasuk susah, akan tetapi dengan bantuan keluarga menjadi lebih muda. “Saya senang bisa membuat kreasi gaun ini karena untuk mengurangi limbah sampah plastik,” kata dia.

Ia menjelaskan pembuatan gaun tersebut melibatkan empat orang teman. Satu kelompok menghasilkan satu kreasi gaun sehingga dengan sembilan kelompok yang dibentuk bisa ditampilkan sembilan pakaian kreasi dari plastik dan kardus.

Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok itu kemudian memeragakan gaun dan kostum dari limbah plastik dan kardus itu di Ampel Edu Fair.

Sementara itu, Kepala SDIT An Nur Ampel, Boyolali, Ratna Widyati Latifah, menjelaskan tema yang diangkat dalam Edu Fair itu adalah “Wujudkan Kemandirian Kewirausahaan Sejak Dini dengan Mengolah Sampah Menjadi Berkah”.

“Selain anak-anak berkreativitas, mereka juga bisa bersosialisasi dan bekerja sama dengan teman-teman sekelompoknya untuk membuat gaun dari plastik dan kostum wayang dari kardus,” jelas dia.

Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar

Ia menjelaskan kreasi kardus dan plastik tersebut memang ciptaan siswa yang tetap didampingi oleh guru. Kegiatan tersebut adalah salah satu isi dari kurikulum merdeka belajar yang mengarahkan siswa agar berkembang sesuai keinginan, bakat, dan minat.

“Para siswa bertanya kalau tampil bagaimana, akhirnya kami beri ruang untuk berkreativitas,” kata dia. Ratna menjelaskan hal tersebut juga termasuk Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) masuk dalam kewirausahaan.

Dengan kegiatan tersebut, Ratna berharap siswa telah mulai berkreativitas dan nantinya memiliki gambaran ketika dewasa ingin menjadi apa. “Jadi dimulai sekarang, mereka menjadi desainer cilik,” jelas dia.

Sementara itu, Ketua Komunitas Belajar Guru Ampel Berbagi dan Bercerita (Gurita) yang juga menjadi penyelenggara acara, Siti Mudrikah, menjelaskan Ampel Edu Fair diisi dengan pentas seni dan stan pameran panen belajar.

Beberapa penampilan siswa seperti reog, fashion show, tari-tarian disuguhkan untuk menghibur pelajar dan guru yang datang. Stan yang ada juga untuk menampilkan hasil belajar dari guru dan siswa selama satu tahun.

“Kegiatan ini adalah kali pertama di Ampel, rencananya bakal menjadi agenda tahunan,” jelas Mudrikah.

Ia menjelaskan tujuan tersebut untuk memberikan apresiasi positif terhadap hasil belajar peserta didik dan prestasi serta kinerja satuan pendidikan.

Kegiatan tersebut juga untuk membentuk lingkungan yang positif dengan melaksanakan kolaborasi lintas satuan pendidikan. Ampel Edu Fair juga menjadi wahana untuk merdeka berprestasi, berkarya, dan berinovasi.

“Tujuan lainnya juga untuk memaksimalkan kodrat yang dimiliki peserta didik sehingga menjadi manusia yang bahagia. Kegiatan ini juga untuk memberikan inspirasi kepada guru untuk menyelenggarakan pendidikan yang merdeka dan berpihak kepada murid,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya