SOLOPOS.COM - Pengusaha abon lele Alang-alang Tumbuh Subur, Tri Wahyuni, menunjukkan produknya di rumah produksi Dukuh Ringinsari, Randusari, Teras, Boyolali, Selasa (28/5/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Boyolali yang sukses dengan usaha pembuatan dan penjualan abon lele serta olahan ikan lainnya memiliki nama unik yaitu Alang-alang Tumbuh Subur.

Sekilas, nama yang berkaitan dengan rumput atau tanaman itu membuat orang mengira UMKM tersebut bergerak di bidang pertanian. Padahal nama Alang-alang Tumbuh Subur bergerak di bidang peternakan ikan dan produksi makanan olahan ikan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

UMKM Alang-alang Tumuh Subur ada sejak 2007 dan saat ini memiliki rumah produksi di Ringinsari, Randusari, Teras, Boyolali. Pemilik UMKM Alang-alang Tumbuh Subur, Tri Wahyuni, mengatakan arti nama usahanya itu didasarkan keinginan untuk tumbuh subur seperti alang-alang.

Tri menjelaskan sebelum 2007, ia menekuni budi daya lele. Awalnya hanya 20 kolam namun kemudian berkembang cepat hingga dalam waktu singkat menjadi 100-an kolam. Saat itu, pasar ada, benih gampang, dan pakan mudah.

Seiring waktu, Tri memutuskan menggeluti juga usaha pascapanen ikan lele. Salah satu alasannya karena ikan lele berukuran besar ternyata tak terserap pasar. Awalnya, saat kolamnya masih sedikit, ikan besar yang tak terserap pasar tidak terlalu menjadi masalah.

Namun, saat jumlah kolamnya mencapai ratusan, banyaknya ikan besar yang tak terserap membuatnya terancam rugi. Untuk menghindari kerugian, ia pun mengembangkan usaha makanan olahan ikan.

“Saya itu basic-nya anak teknik, enggak punya kemampuan kuliner, tidak bisa masak juga awalnya, sehingga banyak yang menyangsikan usaha ini bakal berhasil, termasuk dari teman-teman kami sendiri,” jelas dia kepada Solopos.com, Selasa (28/5/2024)

Pada saat awal menggeluti usaha pembuatan abon lele, usahanya belum mendapatkan hasil. Sehingga banyak yang mengatakan usaha yang dia lakukan sia-sia saja dan ia diminta berhenti serta fokus ke budi daya ikan lele saja.

Ia mengingat betul ada dua orang yang tetap memberikan dukungan dan memberikan optimisme bahwa apa yang ia usahakan saat itu bakal menjadi solusi di masa depan. Bersemangat kembali, Tri akhirnya tetap lanjut dan memberi nama usahanya Alang-alang Tumbuh Subur.

Merambah ke Marketplace

“Kami dianggap ngeyel, ya sudah kami namakan alang-alang. Kami juga memiliki tekad kuat, itu diibaratkan seperti rumput alang-alang yang susah dicabut. Kami ingin usaha ini baik dan berumur panjang, makanya di belakangnya kami tambahkan ‘tumbuh subur’,” jelas dia.

Waktu terus berjalan, Tri mengasah ilmu dan akhirnya menjadikan Alang-alang Tumbuh Subur semakin besar dan menjadi pemasok abon lele di beberapa tempat. Ia membuktikan nama UMKM-nya menjadi doa agar usahanya semakin makmur.

Penjualan abon lele dan olahan ikan lain semakin meningkat setelah merambah ke marketplace. Kemudian, ada juga bantuan dari dinas serta instansi terkait yang selalu membantu mempromosikan dan ikut ke program Gemar Makan Ikan.

“Produk kami memang jarang dikenal, karena seringnya menjadi produsen saja. Namun, kalau ada acara kedinasan yang ada kaitan dengan produk perikanan, biasanya produk kami tidak pernah ketinggalan,” kata dia.

Usaha yang awalnya hanya membuat abon dari 2,5 kg-5 kg ikan lele itu pun terus meningkat. Saat ini ia memproduksi abon lele dari 120 kg-150 kg ikan dan menghasilkan 22 kg-25 kg abon per hari.

Lebih lanjut, Tri menjelaskan sekali dalam sepekan, setiap Selasa tepatnya, para pegawai Alang-alang Tumbuh Subur diikutkan kajian mingguan. Ia ingin UMKM-nya menjadi spiritual company.

Selain itu, ia percaya hal tersebut untuk semakin mempererat kerja tim karena duduk bersama selama satu jam dan mendapatkan materi rohani. Tak hanya itu, karyawan juga ada dua kali istirahat yakni setiap Salat Zuhur dan Asar.

Salah satu karyawan Alang-alang Tumbuh Subur, Imam Nur Hasan, mengaku senang dengan adanya kajian agama yang dilaksanakan di tempat kerjanya.

Ia mengaku dengan hal itu bekerja menjadi lebih tenang dengan hasil memuaskan. Pria asal Juwiring, Klaten, tersebut telah bekerja di Alang-alang Tumbuh Subur sejak Juni 2023.

Ia yang awalnya bekerja sebagai guru akhirnya beralih bekerja di bidang olahan makanan karena kecintaannya dengan dunia kuliner. “Harapan saya, Alang-alang Tumbuh Subur bisa tambah maju, besar, dan semakin dikenal,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya