SOLOPOS.COM - Pekerja membongkar dan memindahkan makam di Dukuh Pasekan, Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten, ke lokasi baru karena terdampak tol Solo-Jogja, Selasa (21/11/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 109 jasad di kompleks Makam Pasekan, Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Klaten, dipindahkan ke lokasi baru karena layanan akan dipakai untuk membangun tiang jembatan tol Solo-Jogja.

Pemindahan makam dilakukan sejak Senin (20/11/2023). Tim pemindahan dari desa bekerja sama dengan pihak ketiga dalam hal ini Al Iswat dari Semarang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Makam-makan itu dipindahkan ke lahan kas desa yang sebelumnya berupa sawah. Jarak makam lama dengan makam baru sekitar 200 meter.

Lokasi makam yang dipindahkan berada di ujung kampung di tepi alur sungai. Jasad dari makam lama diperlakukan selayaknya jasad pada umumnya sebelum dikebumikan kembali di makam baru.

Selama proses pemindahan makam yang kena tol Solo-Jogja di kompleks Makam Pasekan, Ngabeyan, Karanganom, Klaten, itu, ahli waris ikut menyaksikan. Dari pantauan Solopos.com, lokasi makam lama berada di tengah area kawasan proyek tol.

Di sekitarnya ada aktivitas pembangunan proyek strategis nasional tersebut. Terlihat sejumlah pekerja dan alat berat di sekitar lokasi.

Kepala Desa (Kades) Ngabeyan, Supriyadi, menjelaskan sebelumnya masing-masing ahli waris makam Pasekan sudah menerima uang ganti kerugian dari tim pengadaan lahan untuk tol. Nilai ganti kerugian sesuai hasil appraisal tergantung kondisi bangunan makam. Warga paling rendah mendapat Rp3,5 juta dan paling tinggi Rp8,8 juta.

“Ada yang satu ahli waris itu mendapatkan ganti kerugian untuk pemindahan 14 jasad. Karena memang banyak anggota keluarganya yang meninggal dunia dan dimakamkan di makam tersebut,” jelas Supriyadi saat ditemui di Kantor Desa Ngabeyan, Selasa (21/11/2023).

Didahului Selamatan dan Doa

Supriyadi mengatakan luas makam di Pasekan sekitar 500 meter persegi. Sementara luas makam baru sekitar 800 meter persegi. Lokasi makam menempati tanah kas desa yang sebelumnya merupakan area persawahan.

“Informasinya lahan di makam lama, setelah seluruh jasad dipindahkan akan digunakan untuk membangun tiang jembatan jalan tol karena berdekatan dengan sungai,” kata Supriyadi.

Ketua Tim Al Iswat, Dwi Joko Yudho, mengatakan sebelum pemindahan yang kena tol Solo-Jogja di Karanganom, Klaten, itu terlebih dahulu dilakukan selamatan serta doa di Semarang maupun di lokasi makam sebelum pemindahan. “Sebelum pemindahan juga dilakukan selamatan bedah bumi,” kata Joko.

Pada Senin, Joko menjelaskan proses pemindahan dimulai setelah Zuhur dan berhasil memindahkan sekitar 18 jasad. Pada Selasa sejak pagi hingga Zuhur, tim memindahkan sekitar 31 jasad.

Pemindahan makam melibatkan sekitar 23 pekerja. Diperkirakan, proses pemindahan makam rampung pada Kamis (23/11/2023). “Kendala secara umum tidak ada. Hanya kendala teknis karena makam sebagian ada yang dicor sehingga harus membongkar cor terlebih dahulu sebelum dilakukan penggalian,” ungkap dia.

Dari catatan Solopos.com, sudah ada tiga desa yang melakukan pembongkaran makam akibat terdampak proyek tol Solo-Jogja di Klaten. Sebelumnya, makam terdampak tol di wilayah Desa Duwet, Kecamatan Ngawen dan Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom sudah dipindahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya