SOLOPOS.COM - Ratusan pedagang Pasar Slogohimo yang terdampak kebakaran mengikuti audiensi dengan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, di Pendapa Kantor Kecamatan Slogohimo, Senin (10/10/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Pedagang korban kebakaran Pasar Slogohimo dan Pemkab Wonogiri sudah menyepakati lokasi pasar darurat akan dibangun di halaman pasar setempat. Pembangunan pasar darurat direncanakan mulai pekan ini.

Hal itu mengemuka saat pedagang mengikuti audiensi dengan Bupati Wonogiri Joko Sutopo, di Pendapa Kantor Kecamatan Slogohimo, Selasa (10/10/2023). Audiensi tersebut membahas langkah penanganan dan solusi atas peristiwa kebakaran tersebut yang terjadi pada Kamis (28/9/2023) lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dalam audiensi tersebut, bupati yang akrab disapa Jekek itu sempat menawarkan dua opsi lokasi pasar darurat yaitu halaman Pasar Slogohimo dan Lapangan Kelurahan Bulusari, Slogohimo.

Para pedagang sepakat dan menyetujui pasar darurat dibangun di halaman Pasar Slogohimo, Wonogiri. “Anggaran sudah disiapkan, lokasinya sudah ditentukan, dan waktunya secepatnya,” ujar Jekek dalam audiensi itu.

Pantauan Solopos.com di Pendapa Kantor Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, audiensi dimulai sekitar pukul 08.30 WIB dan dihadiri ratusan pedagang Pasar Slogohimo. Bupati Wonogiri menyampaikan sejumlah pandangan atas peristiwa kebakaran Pasar Slogohimo.

Salah satunya tawaran kepada para pedagang untuk membangun pasar darurat. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyebut Pemkab sudah menyiapkan anggaran untuk membangun pasar darurat itu.

Dari informasi yang diperoleh Solopos.com, anggaran untuk pembangunan pasar darurat Pasar Slogohimo itu sekitar Rp600 juta hingga Rp700 juta yang diambilkan dari pos belanja tak terduga APBD Wonogiri 2023.

Seperti diketahui, sebanyak 419 dari 695 los dan 120 dari 212 kios atau total 539 los dan kios Pasar Slogohimo ludes terbakar dan rata dengan tanah dalam kebakaran hebat pada Kamis (28/9/2023) sore hingga malam.

Titik awal api muncul dari deretan los pedagang bernomor W 5, 6, dan 7 pada sekitar pukul 16.30 WIB. Pedagang di deretan los itu menjual buku-buku, alat elektronik, dan makanan di sisi timur.

Situasi pasar sempat kalut saat pedagang berlarian sembari berusaha menyelamatkan barang-barang dagangan mereka di kios dan los yang belum terbakar.

Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui penyebab kebakaran Pasar Slogohimo, Wonogiri, karena korsleting listrik dan tidak ada unsur kesengajaan.

Beberapa hari setelah kebakaran, sejumlah pedagang Pasar Slogohimo, terutama yang berjualan barang kebutuhan pokok seperti beras, sayur, telur, dan lain-lain, mulai berjualan dengan memanfaatkan area kosong yang tidak terdampak kebakaran di pasar tersebut.

“Sudah ada sejumlah pedagang yang menjual dagangannya di halaman depan, samping, dan belakang pasar. Mereka memanfaatkan ruang-ruang kosong itu untuk menggelar lapak mereka di sana,” kata Kepala Pasar Slogohimo, Wonogiri, Indro Ismono, belum lama ini.

Indro menyebut sudah menghitung perkiraan nilai total kerugian setelah dua kali pertemuan dengan para pedagang pascakebakaran. Adapun nilai kerugian akibat dari kebakaran itu mencapai sekitar Rp8,5 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya