SOLOPOS.COM - Ketua Takmir Masjid Agung Solo, Muhtarom (kanan) bersama Sekretaris Takmir Masjid Agung, Abdul Basid Rochmad saat menunjukkan penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 kategori pelestari naskah kuno dari Perpusnas. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Masjid Agung Solo meraih penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 kategori pelestari naskah kuno.

Masjid Agung Solo mampu menjaga, merawat, dan melestarikan ratusan manuskrip kuno tentang sejarah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan perkembangan peradaban Islam.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Penyerahan penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 dilakukan saat acara Gemilang Perpustakaan 2023 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Penghargaan diserahkan kepada pengurus takmir Masjid Agung Solo, Muhtarom dan Abdul Basid Rochmad.

Nugra Jasa Dharma Pustaloka merupakan apresiasi tertinggi dari pemerintah melalui Perpustakaan Nasional (Perpusnas) kepada masyarakat baik perorangan, kelompok, dan lembaga yang berhasil meningkatkan literasi dan kegemaran membaca secara aktif efektif dan inovatif melalui pendayagunaan perpustakaan.

Ada tujuh kategori penghargaan, yakni pejabat publik, masyarakat, pegiat literasi media massa, jurnalis, pelestari naskah kuno, dan lifetime achievement.

“Penghargaan pelestari naskah kuno dari Perpusnas merupakan kali pertama yang diterima Masjid Agung Solo. Ini kebanggaan sekaligus upaya untuk merawat dan melestarikan manuskrip kuno di perpustakaan Masjid Agung Solo,” kata Sekretaris Takmir Masjid Agung Solo, Abdul Basid Rochmad, Kamis (12/10/2023).

Basid, sapaan akrabnya, menyatakan ada beberapa kriteria penilaian kategori pelestari naskah kuno. Misalnya, usia dan banyaknya manuskrip naskah kuno serta metode perawatan. Selain itu, upaya dalam menjaga dan melestarikan manuskrip kuno tersebut.

Manuskrip kuno yang disimpan di perpustakaan Masjid Agung Solo sudah ada sejak abad 17. Artinya, manuskrip kuno itu berusia ratusan tahun.

“Manuskrip kuno itu memiliki nilai-nilai filologi, strategi, dan kaderisasi ulama. Karya tulis itu ditulis para ulama menggunakan aksara Arab Pegon,” ujar dia.

Beberapa tahun lalu, ratusan manuskrip kuno itu terancam rusak lantaran dimakan rayap dan terendam banjir. Takmir Masjid Agung Solo lantas berinisiatif untuk merestorasi hingga digitalisasi.

Naskah peninggalan masa lampau itu juga disimpan di ruang khusus sebagai upaya merawat dan melestarikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya