Soloraya
Kamis, 12 Oktober 2023 - 15:46 WIB

Mantap, Masjid Agung Solo Sabet Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 

R Bony Eko Wicaksono  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Takmir Masjid Agung Solo, Muhtarom (kanan) bersama Sekretaris Takmir Masjid Agung, Abdul Basid Rochmad saat menunjukkan penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 kategori pelestari naskah kuno dari Perpusnas. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Masjid Agung Solo meraih penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 kategori pelestari naskah kuno.

Masjid Agung Solo mampu menjaga, merawat, dan melestarikan ratusan manuskrip kuno tentang sejarah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan perkembangan peradaban Islam.

Advertisement

Penyerahan penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2023 dilakukan saat acara Gemilang Perpustakaan 2023 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Penghargaan diserahkan kepada pengurus takmir Masjid Agung Solo, Muhtarom dan Abdul Basid Rochmad.

Advertisement

Penghargaan diserahkan kepada pengurus takmir Masjid Agung Solo, Muhtarom dan Abdul Basid Rochmad.

Nugra Jasa Dharma Pustaloka merupakan apresiasi tertinggi dari pemerintah melalui Perpustakaan Nasional (Perpusnas) kepada masyarakat baik perorangan, kelompok, dan lembaga yang berhasil meningkatkan literasi dan kegemaran membaca secara aktif efektif dan inovatif melalui pendayagunaan perpustakaan.

Ada tujuh kategori penghargaan, yakni pejabat publik, masyarakat, pegiat literasi media massa, jurnalis, pelestari naskah kuno, dan lifetime achievement.

Advertisement

Basid, sapaan akrabnya, menyatakan ada beberapa kriteria penilaian kategori pelestari naskah kuno. Misalnya, usia dan banyaknya manuskrip naskah kuno serta metode perawatan. Selain itu, upaya dalam menjaga dan melestarikan manuskrip kuno tersebut.

Manuskrip kuno yang disimpan di perpustakaan Masjid Agung Solo sudah ada sejak abad 17. Artinya, manuskrip kuno itu berusia ratusan tahun.

“Manuskrip kuno itu memiliki nilai-nilai filologi, strategi, dan kaderisasi ulama. Karya tulis itu ditulis para ulama menggunakan aksara Arab Pegon,” ujar dia.

Advertisement

Beberapa tahun lalu, ratusan manuskrip kuno itu terancam rusak lantaran dimakan rayap dan terendam banjir. Takmir Masjid Agung Solo lantas berinisiatif untuk merestorasi hingga digitalisasi.

Naskah peninggalan masa lampau itu juga disimpan di ruang khusus sebagai upaya merawat dan melestarikan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif