SOLOPOS.COM - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Wonogiri FX Pranata (kanan), Kepala Prokopim Wonogiri Mursid Suroto (kanan), Asisten Administrasi Umum Wongoiri Wiyono (tengah) mencoba studio podcast Bakol Kopi di Gedung Setda Wongoiri, Jumat (21/7/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI – Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri mencoba saluran baru untuk menyosialisasikan dan mempromosikan program-program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tersebut dengan membuat studio siniar atau podcast.

Studio yang terletak kompleks Gedung Setda Wonogiri itu diresmikan pada Jumat (21/7/2023). Kepala Bagian Prokopim Setda Wonogiri, Mursid Suroto, mengatakan studio siniar itu bernama Bakol Kopi alias Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Wonogiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Studio itu dibuat dengan tujuan untuk menyebarluaskan program atau kegiatan Pemkab Wonogiri, khususnya pimpinan kepada masyarakat Wonogiri. Mursid menjelaskan mencoba lebih kreatif dalam menyampaikan program Pemkab Wonogiri.

Melalui podcast percakapan milik Bagian Prokopim itu diharapkan apa yang menjadi program Pemkab Wonogiri bisa tersampaikan dengan jelas, tidak sepotong-sepotong. Pembicara yang akan dihadirkan pun mereka yang kompeten sesuai keahliannya.

Siniar percakapan itu bakal diunggah di kanal Youtube Sesarengan Mbangun Wonogiri. “Nanti yang kami sampaikan ya seputar kegiatan dan program kerja pimpinan. Lebih spesifik soal pimpinan, sesuai tupoksi [tugas pokok dan fungsi] Prokopim,” kata Mursid saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (21/7/2023).

Dia menjelaskan sebenarnya studio itu tidak hanya untuk acara podcast, tetapi juga bisa digunakan untuk hal lain seperti pemotretan atau membuat konten kreatif media sosial Prokopim Pemkab Wonogiri. Sebagian besar alat-alat yang digunakan seperti kamera merupakan alat yang telah dimiliki Bagian Prokopim.

“Jadi itu ruang multimedia,” ujar dia. Selain Youtube, menurut Mursid, konten-konten yang diproduksi di Bakol Kopi juga bakal diunggah di platform media sosial lain sepeti Tiktok atau Instagram.

Hal itu untuk mengikuti perkembangan zaman. Dengan begitu, program yang dicanangkan Pemkab Wonogiri bisa tersampaikan kepada masyarakat dengan mudah. 

“Untuk podcast kami jadwalkan bisa dilakukan satu bulan sekali. Tentu dengan tamu yang berbeda. Nanti host-nya juga mungkin bisa berbeda-beda biar penonton tidak bosan. Tetapi lihat saja nanti,” ucap dia.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, studio podcast itu bukan kali pertama yang dibuat Pemkab Wonogiri. Studio serupa juga sudah dibuat di Mal Pelayanan Publik (MPP) yang digagas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Wonogiri.

Podcast itu berisi tentang program-program organisasi perangkat daerah Wonogiri. Kali pertama podcast itu diunggah yaitu pada empat pekan lalu dan sudah ditonton sekitar 100 kali. 

Sementra itu podcast perdana Bakol Kopi yang diunggah pada dua pekan lalu sudah ditonton lebih dari 200 kali. “Kalau di Bakol Kopi, memang khusus membahas soal program atau kegiatan pimpinan, tidak bisa keluar dari koridor itu. Kalau tidak salah, yang di MPP itu bisa lebih luwes, bisa diisi juga dengan Imapres [Ikatan Mahasiswa Prestasi] Wonogiri,” ucap dia.

Dia menambahkan studio multimedia itu dibangun menggunakan anggaran pemeliharaan, bukan pengadaan. Studio itu menghabiskan anggaran senilai lebih kurang Rp60 juta.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya