Solopos.com, WONOGIRI — Persoalan antara perangkat dan Kepala Desa (Kades) Ketos, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, belum juga selesai. Perangkat Desa Ketos pun masih bekerja di Kantor Kecamatan Paranggupito sejak sebulan lalu.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan pelayanan masyarakat oleh Pemerintah Desa Ketos masih dilakukan di Kantor Kecamatan Paranggupito sebagai imbas dari permasalahan antara perangkat dan kepala desa. Para perangkat desa belum mau kembali berkantor di Balai Desa Ketos.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Mereka belum nyaman dengan cara kepemimpinan kepala desa setempat. Jekek, sapaan akrab Bupati, belum berkenan menerangkan lebih jauh penyebab perangkat desa itu tidak merasa nyaman bekerja dengan kepala desa.
Namun, dia mengaku sudah bertemu Kepala Desa Ketos, Paranggupito, Wonogiri, Sukatno, beberapa waktu lalu, untuk meminta klarifikasi dan mengurai permasalahannya dengan perangkat desa yang menjadi bawahannya.
Jekek menerangkan Pemkab Wonogiri sudah berupaya memperbaiki keadaan tidak harmonis itu. Saat ini Pemkab Wonogiri tengah berusaha memperbaiki masalah-masalah yang menyebabkan perangkat dan kepala desa di wilayah selatan Wonogiri itu tidak satu visi.
Salah satu hasil upaya itu adalah program pembangunan yang bersumber dari dana desa maupun bantuan keuangan Provinsi Jateng di Desa Ketos sudah bisa terselesaikan.
“Ini bagian dari kami men-treatment mereka. Coba nanti ke depannya seperti apa. Kami nanti siapkan tim. Hasil supervisi dari tim itu seperti apa, baru nanti ada mediasi akhir,” kata Jekek kepada wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu (24/1/2024).
Dia belum bisa memastikan kapan perangkat desa itu bakal kembali berkantor di Balai Desa Ketos, Paranggupito, Wonogiri. Menurutnya, masih perlu perbaikan-perbaikan untuk mengurai masalah tersebut hingga selesai. Dia sudah mengantongi data-data permasalahan di Pemerintah Desa Ketos.
Musrenbang Desa 2025
Sementara itu, Ketua Karangtaruna Desa Ketos, Hendra, menyampaikan meski tengah menghadapi permasalahan internal, Pemerintah Desa Ketos sudah melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Desa 2025.
Dalam musyawarah itu, baik perangkat maupun kepala desa hadir. Musyawarah juga berjalan lancar sampai selesai. Menurut Hendra, sebenarnya warga desa tidak terlalu memperhatikan masalah tersebut.
Hanya, tetap saja ada warga yang terdampak. Salah satunya adalah kerja Panita Pemungutan Suara (PPS) menjadi terhambat. Sebab sedianya sekretariat PPS berada di Balai Desa Ketos.
Dengan adanya masalah itu, otomatis kegiatan PPS juga pindah ke Kantor Kecamatan. Hal itu sedikit banyak menjadi kendala dalam koordinasi penyiapan pelaksanaan Pemilu 2024 di Desa Ketos.
“Kalau keadaan seperti ini sampai bulan depan, kan repot. Apalagi nanti kami perlu tempat untuk menyimpan keperluan pemungutan suara. Semestinya itu di Balai Desa,” ujar dia.
Sebelumnya, Camat Paranggupito, Catur Susilo Prono, mengatakan pelayanan masyarakat Desa Ketos dilakukan di Kantor Kecamatan Paranggupito sejak 21 Desember 2023. Hal itu imbas dari hubungan kerja yang tidak harmonis antara kepala dengan perangkat Desa Ketos, Paranggupito, Wonogiri.
Dia menjelaskan Pemkab Wonogiri sudah memediasi kedua pihak sebanyak dua kali pada akhir Desember 2023 dan awal Januari 2024. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pun dilibatkan dalam mediasi itu. Namun, upaya mediasi itu belum membuat hubungan kerja antara kepala dan perangkat Desa Ketos membaik.
Catur mengaku belum bisa memastikan sampai kapan perangkat desa itu akan berkantor di Kantor Kecamatan Paranggupito, namun yang jelas pelayanan masyarakat masih berjalan normal.
Hanya, dia berharap masalah itu bisa cepat selesai karena dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap pelayanan masyarakat ke depannya. “Jangan sampai malah warga yang nanti dirugikan,” ungkapnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
