SOLOPOS.COM - Patung GRAy Partini di Taman Balekambang. (Pura Mangkunegaran)

Solopos.com, SOLO—Pemerintah Kota Solo akan menerapkan kebijakan berbayar bagi para pengunjung Taman Balekambang. Besaran tarif Rp5.000 per orang.

Pengunjung masih harus merogoh kocek ketika akan masuk atau menyaksikan pertunjukan di gedung pementasan dan ketoprak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Nanti [masuk Taman Balekambang] dilaksanakan oleh pemerintah dan operator itu Rp5.000 untuk masuk saja. Itu hanya untuk masuk dan menikmati beberapa wahana. Kalau ada pertunjukan harus bayar tiket terusan,” ujar Ketua Pansus Raperda Pajak Retribusi Daerah Solo, Trihono Setyo Putro, Senin (2/10/2023).

Trihono mengatakan adanya tiket terusan untuk menyaksikan pementasan di Taman Balekambang sebagai bentuk rewards kepada para seniman. “Ini bukan untuk menggali pendapatan asli daerah. Tapi memberi rewards ke seniman,” kata dia.

Ihwal harga tiket pementasan ketoprak, Trihono lupa persisnya. Namun, menurut dia, sekitar Rp15.000 hingga Rp20.000. Lebih jauh dia mengakui sudah ada simulasi penghitungan pendapatan tahunan dari tiket masuk Taman Balekambang.

“Yang jelas dengan asumsi pada akhir pekan kita bisa dapat 2.000 hingga 3.000 pengunjung, mungkin dalam setahun bisa dapat Rp2 miliar. Itu dari tiket masuk saja. Kalau pertunjukan di dalam tergantung dari calendar event,” terang dia.

Trihono menjelaskan kebijakan memberlakukan tiket masuk Taman Balekambang berasal dari Pemkot Solo. DPRD Solo menyetujui kebijakan itu dengan pertimbangan untuk memperkuat keuangan daerah pascapandemi Covid-19.

“Setelah renovasi ini mohon maaf kemampuan keuangan daerah kita ini juga belum pulih 100 persen. Kita perlu tambah keuangan dan pemeliharaan, karena untuk operasional ini harapannya dengan pembayaran ini,” urai politikus PDIP itu.

Dengan adanya pemasukan dari penjualan tiket masuk Taman Balekambang itu, Trihono melanjutkan subsidi Pemkot Solo tidak terlalu besar. Selama ini menurut dia Pemkot Solo mengeluarkan anggaran tak kecil guna opersional.

Namun, Trihono menyatakan DPRD Solo akan tetap mengawasi pelaksanaan kebijakan penerapan tarif atau berbayar di Taman Balekambang. Sebab jangan sampai masyarakat kecil merasa dibebani ketika akan menikmati ruang terbuka hijau itu.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Aryo Widyandoko, mengonfirmasi akan diterapkannya kebijakan berbayar untuk masuk Taman Balekambang. Kebijakan itu diklaim tak akan memberatkan masyarakat Kota Bengawan.

Selain karena nilai tarifnya yang masih terjangkau, menurut dia, selama ini 90% pengunjung Taman Balekambang bukan warga Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya