SOLOPOS.COM - Arus lalu lintas di simpang Tugu Kartasura, Sukoharjo, Kamis (14/4/2022) sore. (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kritikan pedas mengalir Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Sukoharjo kepada Pemkab setempat yang dituding tak perhatian pada Kecamatan Kartasura. Menyumbang pendapatan asli daerah ketiga setelah Grogol dan Sukoharjo, Kartasura dinilai dianaktirikan Pemkab.

Benarkah demikian? Bukannya tak digagas, Kecamatan Kartasura sebenarnya sudah masuk rencana besar Pemkab dalam penataan wajah perkotaan. Namun setelah penataan Grogol dan Sukoharjo rampung. Selain karena pendanaan, penataan secara bertahap perlu dilakukan agar seluruh kawasan di Kabupaten Jamu terintegrasi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dalam konsep pembangunan wilayah, Pemkab Sukoharjo tidak mengenal istilah wilayah khusus, termasuk Kartasura. Meski, lokasinya paling “nyempil” di sisi paling utara Sukoharjo, Kartasura berada di jalur segitiga emas yang menghubungkan Solo-Jogja-Semarang.

Walaupun sangat strategis, Kartasura tak akan diistimewakan dibanding daerah lain. Namun wilayah tersebut masuk dalam konsep Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sukoharjo terkait penataan kawasan perkotaan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Kabupaten Sukoharjo, Rudiyanto, mengatakan penataan wilayah di Kabupaten Sukoharjo dilakukan secara bertahap dengan memilih wilayah mana yang memberikan stimulasi paling besar.

“Misalnya Grogol, maka lokasi tersebut ditata terlebih dahulu. Hal itu juga sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah [PAD]. Setelah itu mulai penataan pusat kota di Sukoharjo, kemudian mengarah penataan wajah Kartasura,” jelas Rudiyanto saat ditemui Solopos.com di kantornya Senin (25/9/2023).

Penataan wajah perkotaan merujuk pada rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan RPJMD. Kawasan Kartasura dalam regulasinya menjadi zona permukiman, perdagangan, dan jasa. Sehingga pengembangan wilayah di Kartasura harus tunduk pada aturan tersebut.

Hal tersebut juga telah dituangkan dalam Peraturan Bupati Sukoharjo No. 93/2020 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Kecamatan Kartasura Tahun 2020-2039.

“Apa yang harus dilakukan sudah terlihat di sana, Grogol sudah menggeliat, kontribusi perkotaan bagus. Saat ini sedang penataan di pusat kota di Kecamatan Sukoharjo, setelah itu akan bergeser ke Kartasura. Mandatnya sampai dengan 2026 Kartasura sudah tertata baik,” ulasnya.

Studi kelayakan penataan Kartasura rencanaya dilaksanakan tahun ini. Namun, banyak beberapa kebijakan harus menunggu seperti penataan Pasar Kartasura yang kontraknya dengan pihak ketiga baru usai pada 2024. Termasuk penataan bekas Terminal Kartasura hingga wacana pembangunan flyover di Bundaran Kartasura.

Dalam catatan Solopos.com, bekas Terminal Kartasura sempat dilirik untuk Taman Hiburan Remaja (THR) Sriwedari. Meski Pemerintah Kabupaten Sukoharjo kala itu menolak usulan tersebut lantaran luas lahan tak sesuai kebutuhan, hingga adanya wacana pembangunan Gedung II RSUD Sukoharjo di lahan tersebut.

Hal tersebut juga tertuang dalam RPJMD Tahun 2021-2026, saat itu pertimbangan pembangunan rumah sakit dipilih lantaran akses BPJS hanya bisa digunakan di rumah sakit pemerintah. Kartasura memang telah memiliki banyak rumah sakit, namun dikelola oleh pihak swasta. Pemerintah kala itu berupaya memfasilitasi warga untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan.

Seiring perkembangannya, rumah sakit swasta kini sudah bisa melayani pasien BPJS. Perkembangan rumah sakit juga cukup banyak di kawasan Kartasura. Maka dalam perencanaan berikutnya rumah sakit tersebut, kata Rudiyanto, akan dialihkan ke wilayah Sukoharjo selatan, meliputi Tawangsari, Weru, dan Bulu, yang lebih membutuhkan.

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia telah membuat kemitraan strategis Green Infrastructure Initiative (GII) dengan Pemerintah Jerman. Pemerintah Jerman berkomitmen untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur hijau khususnya di wilayah perkotaan.

Nah, Kartasura dilirik menjadi salah satu wilayah sasaran infrastruktur hijau khususnya di bekas Terminal Kartasura. Namun sejak akhir 2022 lalu hingga kini Pemkab belum mendapatkan kejelasan akan kelanjutan rencana tersebut.

Impak Tol Solo-Jogja

Tambah lagi pembangunan Tol Solo-Jogja yang salah satu pintu keluarnya berada di Kartasura turut mengubah rencana pembangunan di Kecamatan ini. Salah satunya berkaitan dengan pembangunan flyover di Bundaran Tugu Kartasura.

“Pembangunan flyover sudah ada DED [detail engineering design]-nya. Sejak 2018, setiap tahun kami ajukan ke pusat, tidak pernah turun. Mungkin karena ada pertimbangan jalan tol juga. Bukan berarti Pemkab menunda, tetapi kami juga menunggu dari pusat. Penataan wajah Kartasura perlu diperhitungkan semua dari sisi ekonomi, transportasi dan lainnya. Selain itu harus ada pertimbangan secara holistik. Sehingga saat tertata konsepnya jelas,” papar Rudiyanto.

Sementara itu, melihat antusias warga yang cukup tinggi saat acara car free day (CFD)  digelar selama dua pekan terakhir menunjukkan Kartasura membutuhkan ruang publik gratis yang bisa diakses semua pihak.

Terkait hal itu Rudiyanto meminta masyarakat bersabar melihat kemampuan daerah. Ia memastikan kajian perihal penataan Kartasura akan disiapkan pada 2024. Menurutnya, masyarakat dari seluruh elemen baik budayawan, akademisi, dan lainnya juga akan dilibatkan dalam diskusi kajian pembangunan Kartasura.

Pemkab telah merencanakan pembangunan fasilitas publik yang terintegrasi di Kartasura. Seperti taman kota, ruang edukasi, kuliner, dan lainnya dengan referensi Taman Bakung Surabaya.

“Kami menyiapkan studi kelayakan yang di sana akan di tata seperti apa. Kami ingin menata kawasan bukan parsial, tetapi dari sisi regulasi benar dan tertata secara terintegrasi. Kami berusaha membuat wajah kota lebih representatif dan mengakomodasi kepentingan warga dan aktivitas publik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya