SOLOPOS.COM - Peserta tampil di panggung SD Krista Gracia Klaten saat Festival Ketoprak Pelajar Klaten, Sabtu (4/11/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Layar tonil terbuka menandai dimulainya pentas ketoprak yang disuguhkan pelajar SMPN 1 Klaten di panggung pentas SD Krista Gracia Klaten, Sabtu (4/11/2023) sore. Alunan gending karawitan yang dimainkan para siswa dan guru mengiringi langkah para pemain naik pentas.

Sore itu, SMPN 1 Klaten menampilkan lakon Ubaling Katresnan. Buah latihan selama sebulan membuat siswa menjiwai betul tokoh-tokoh yang mereka perankan sore itu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ratusan siswa yang duduk lesehan di depan panggung menjadi penyemangat puluhan teman-teman mereka yang sedang pentas. Di balik panggung, ada siswa lainnya yang sibuk menjadi kru mengganti latar panggung tiap kali berganti adegan.

Sebelum SMPN 1 Klaten naik pentas, penampilan apik juga disuguhkan para pelajar MTs Muhammadiyah Trucuk yang mengangkat lakon ketoprak Jaka Tingkir.

Penampilan siswa SMPN 1 Klaten serta MTs Muhammadiyah Trucuk itu menjadi rangkaian Festival Ketoprak Pelajar (FKP) yang tahun ini digelar Sabtu-Minggu (4-5/11/2023).

Ada 16 sekolah yang ikut festival tahun ini terdiri dari tujuh tingkat SMP sederajat dan sembilan SD. Jumlah total siswa yang terlibat sebanyak 592 orang. Panitia menyiapkan 42 piala dari 13 kategori kejuaraan. Juara umum mendapatkan piala bergilir Bupati Klaten.

Festival kali ini digelar Dewan Kesenian Klaten bersama Dinas Pendidikan Klaten. Untuk menilai penampilan para peserta, panitia menghadirkan tiga orang juri.

Ketiga juri itu yakni Kepala SMKN 1 Rota Bayat Sriyanta, kemudian ST Wiyono dari Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) Solo, dan Ki Wuryadi Wignyoswara dari SMKN 1 Kasihan, Yogyakarta, yang juga Abdi Dalem Keraton Kasultanan Yogyakarta.

Festival Ketoprak Pelajar Klaten tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-12. Festival itu awalnya menjadi bagian dari event Amigo Group, salah satu toko fashion di Klaten.

Jadi Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah

Munculnya festival itu didasari keresahan akan ancaman punahnya budaya ketoprak. Perlahan tapi pasti, sekolah yang mengikuti festival tersebut kian bertambah dan menjadi penyemangat pelestarian budaya ketoprak di Kabupaten Bersinar.

Setelah 10 tahun digelar Amigo Group, tongkat estafet penyelenggaraan festival diserahkan ke Dewan Kesenian Klaten. Meski tak semeriah pada akhir-akhir event itu digelar Amigo Group, festival itu tetap digelar dengan semangat untuk menjaga nyala api pelestarian budaya ketoprak.

Konsistensi penyelenggaran Festival Ketoprak Pelajar Klaten itu sukses menggerakkan pelestarian budaya di tingkat sekolah. Nyatanya, beberapa sekolah mulai menggeliatkan ekstrakurikuler karawitan hingga ketoprak.

Kepala MTs Muhammadiyah Trucuk, Anik Susilowati, mengatakan total ada 39 siswa yang terlibat dalam festival ketoprak tahun ini baik sebagai pemain maupun kru. Persiapan sudah dilakukan selama dua bulan.

“Untuk tema Jaka Tingkir memang efektif persiapan dua bulan. Karena harus membiasakan anak-anak menggunakan bahasa Jawa dan itu dihafalkan,” kata Anik saat ditemui Solopos.com di sela pentas.

Anik mengatakan di sekolah yang dia pimpin sudah diaktifkan ekstrakurikuler ketoprak dan karawitan. Ekstrakurikler itu lahir setelah tahun pertama sekolah itu ikut tampil di Festival Ketoprak Pelajar.

“Ini kami sudah ikut untuk kali keempat. Awalnya kami ikut festival ini memang ditunjuk. Pada tahun kedua, kami mendapatkan bantuan gamelan. Akhirnya dari pada peralatan tidak termanfaatkan kemudian digunakan untuk ekstrakurikuler ketoprak dan karawitan,” jelas Anik.

Anik mengakui cukup sulit menarik minat para siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler karawitan serta gamelan. Setelah para guru bisa memainkan gamelan milik sekolah, perlahan siswa tertarik mengikuti ekstrakurikuler tersebut.

“Kami pernah sekali pentas di sekolah. Dari ketoprak ini membentuk karakter anak yang disiplin, gotong royong, serta kepemimpinan,” kata Anik.

Bermain Ketoprak Membentuk Karakter Anak

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPN 1 Klaten, Wahyuningsih, mengatakan di SMPN 1 Klaten saat ini sudah ada ekstrakurikuler karawitan. Namun ekstrakurikuler ketoprak belum ada.

Guna mendapatkan talenta pemain ketoprak, guru seni budaya di sekolah setempat mencari anak yang berpotensi. Sekolah itu optimistis bisa keluar sebagai juara umum pada festival tahun ini.

Wahyuningsih mengakui penyelenggaraan Festival Ketoprak Pelajar Klaten menggerakkan siswa untuk mencintai budaya lokal. Selain itu, pentas ketoprak membentuk karakter anak yang disiplin, kerja sama, dan memiliki jiwa kepemimpinan.

Pentas ketoprak pula yang membuat anak-anak mencintai bahasa ibu mereka yakni bahasa Jawa. “Kami di sekolah ada pembiasaan bahasa Jawa dalam satu hari dalam sepekan,” kata dia.

Ketua Dewan Kesenian Klaten, Sunarna, diwakili Sekretaris Umum, Djoko Sardjono, mengatakan seni ketoprak yang tetap berkembang di tengah modernisasi sangat dekat dan menyatu dengan kehidupan masyarakat.

Dalam pentas seni ketoprak, lakon yang ditampilkan menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa. Pentas itu bisa menjadi sarana pendidikan karakter dan budi pekerti serta tuntunan hidup masyarakat.



Lantaran hal itu, dia berharap melalui festival ketoprak pelajar bisa tertanam nilai-nilai seni di kalangan generasi muda Klaten. “Festival ini sebagai cara efektif mengenalkan, mendekatkan, dan menumbuhkan minat kaum milenial mencintai seni tradisional ketoprak guna mewujudkan Klaten Kota Ketoprak,” jelasnya.

Plh Bupati Klaten, Yoga Hardaya, dalam sambutannya yang dibacakan Kabid Kebudayaan Disbudporapar Klaten, Anang Jati Nugroho, mengatakan festival ketoprak menjadi upaya untuk menumbuhkembangkan kreativitas seni tradisional di kalangan generasi muda. Dia juga menjelaskan seni ketoprak mengandung nilai-nilai luhur bangsa yang patut untuk diteladani generasi milenial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya