SOLOPOS.COM - Petugas Kesehatan Puskesmas Kecamatan Sukoharjo melakukan visitasi ke rumah anggota jemaah haji di Jalan Brantas no. 19 Gawanan RT 002/RW 006 Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Rabu (26/7/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kesehatan jemaah haji asal Sukoharjo tetap dipantau meski sudah pulang ke rumah masing-masing. Petugas kesehatan akan mengunjungi rumah-rumah jemaah haji, terutama yang berusia lanjut dan memiliki penyakit penyerta.

Sementara itu, sebagian jemaah haji asal Sukoharjo telah di Tanah Air pada Selasa (25/7/2023) sore untuk Kloter 66 dan 67 lalu Rabu (26/7/2023) pagi untuk Kloter 68.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Puskesmas Kecamatan Sukoharjo, Kunari Mahanani, mengatakan kunjungan pemeriksaan tersebut dilakukan kepada semua jemaah haji. “Setelah kami melakukan penjemputan kemarin, saat ini kami melakukan kunjungan jemaah haji setelah tiba kembali di tanah air sesuai dengan panduan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH),” papar perempuan yang karib disapa Anik itu saat ditemui dalam kunjungannya di Jl. Brantas No. 19 Gawanan RT 002/RW 006 Kecamatan Sukoharjo, Rabu.

Ia mengatakan kondisi jemaah haji Sukoharjo rata-rata tidak ada masalah, kecuali yang dikabarkan meninggal saat tiba di Tanah Air pada Selasa sore. Selain itu ada pula jemaah asal Polokarto yang harus dirujuk karena memiliki riwayat hernia. Semalam jemaah tersebut juga dikabarkan harus melakukan operasi. Sementara dua jemaah lansia lain yang dirujuk kemungkinan mengalami jet lag namun sudah bisa dijemput keluarga.

“Kami juga akan melakukan penjemputan lagi pada 1 Agustus 2023 untuk Kloter 97. Semua jemaah haji tersebut akan dikunjungi dengan prioritas bagi yang punya riwayat penyerta. Untuk personil visitasi biasanya kami menerjunkan 3-4 orang,” paparnya.

Salah satu anggota jemaah haji kloter 67 asal Gawanan RT 002/RW 006, Kecamatan Sukoharjo, Sriyono, 65, mengatakan pelaksanaan ibadah haji mulai dari pramanasik, di Mekkah hingga kembali ke Tanah Air secara umum tak ada masalah.

“Pelaksanaan ibadah di Mekkah semua berjalan baik. Jarak antara pondokan dan Masjidil Harom hanya 2,5 km. Kemudian ada sarana prasarana bis yang lewat, perjalanan menempuh 30 menit sampai di Masjidil Haram,” ungkap Sriyono menceritakan pengalamannya.

Sebelum kepulangan ke Tanah Air,  ia menceritakan para jemaah haji diperiksa sejak dua hari sebelumnya mengingat panasnya cuaca di Madinah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya