SOLOPOS.COM - Seorang anak diberi imunisasi IPV2 atau polio dosis kedua saat pencanangan di Grha Bung Karno Klaten, Rabu (21/6/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Menyusul temuan satu kasus positif polio pada seorang anak usia enam tahun di Manisrenggo, Desember 2023 lalu, sekitar 118.650 anak di Kabupaten Klaten segera diimunisasi polio. Imunisasi rencananya dilakukan pada Januari 2024 ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, mengatakan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, serta pemerintah provinsi merencanakan imunisasi serentak pada pertengahan Januari 2024.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Nanti dilaksanakan dua tahap. Tahap pertama ditargetkan selesai dalam waktu sepekan. Nanti diulang untuk tahap II pada satu bulan setelah tahap pertama,” kata Anggit saat ditemui Solopos.com di Grha Bung Karno Klaten, Rabu (3/1/2024).

Untuk mempercepat proses imunisasi polio, Pemkab Klaten bakal berkoordinasi dengan pihak terkait seperti pemerintah desa hingga kecamatan. “Karena kalau hanya mengandalkan kemampuan Dinkes, tidak akan cepat selesai,” kata dia.

Imunisasi diberikan kepada anak usia di bawah tujuh tahun yang saat ini jumlahnya ada 118.650 anak. Bupati Klaten segera bersurat ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng terkait imunisasi tersebut. Untuk vaksin polio masih menunggu kiriman dari Kemenkes.

Terkait kondisi seorang anak di Manisrenggo, Klaten, yang dinyatakan positif terjangkit virus polio, Anggit mengatakan kondisi anak tersebut terus membaik. “Sudah bisa jalan pelan-pelan. Sudah membaik, tetapi untuk berdiri sendiri belum,” kata Anggit.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anak perempuan berumur enam tahun yang tinggal di wilayah Kecamatan Manisrenggo, Klaten, terkonfirmasi positif polio. Sebelumnya anak itu baru saja pulang ke Klaten setelah ikut ibunya lahiran di Sampang, Jawa Timur.

“Di sana [Sampang] selama 1,5 bulan kemudian pulang ke Klaten,” kata Anggit. Setelah empat hari di Klaten, anak tersebut tiba-tiba demam. Setelah demam turun, anak itu mengalami penurunan kekuatan pada kakinya atau kelumpuhan.

Anak tersebut lalu dibawa ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta. Pada 20 Desember 2023, keluar hasil dari laboratorium biofarma yang menyatakan anak tersebut positif terinfeksi virus polio.

Terkait temuan kasus itu, Dinkes Klaten kemudian melakukan penelusuran epidemiologis dengan mengambil sampel 30 anak warga sekitar tempat tinggal anak yang terkena polio itu untuk dites di laboratorium. Saat ini, Dinkes masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium terhadap sampel mereka.

Dengan temuan satu kasus tersebut, Kemenkes menetapkan Klaten sebagai daerah dengan kejadian luar biasa atau KLB polio. KLB itu ditetapkan lantaran polio menjadi salah satu dari 17 jenis penyakit yang bisa menimbulkan wabah. Hal itu sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010.

“Jadi definisinya, ada 17 penyakit termasuk polio, jika ada satu kasus yang sebelumnya tidak ada kasus, itu dinyatakan KLB. Sebelumnya sudah sangat lama di Klaten tidak ada kasus polio,” ungkap dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya