SOLOPOS.COM - Pengunjung memilih buku pada Pasar Buku dan Festival Kecil Literasi Keliling Nusantara, Patjarmerah, di Ndalem Djojokusoeman, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jumat (30/6/2023). (Istimewa/Dokumentasi Patjarmerah)

Solopos.com, SOLO– Ndalem Djojokusoeman yang merupakan salah satu bangunan peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) telah disulap menjadi pasar buku dan festival literasi, Patjarmerah, di Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Pantauan Solopos.com, Jumat (30/6/2023) pagi, Ndalem Djojokusoeman mudah diakses dari berbagai penjuru. Lokasinya berjarak 2,58 kilometer dari Balai Kota Solo. Atmosfer Pasar Buku dan Festival Kecil Literasi Keliling Nusantara sudah terasa begitu  sampai Jl A.M Sangaji, Solo, tepatnya jalan menuju lokasi parkir yang tersedia.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Banner serta garbang  Patjarmerah menarik perhatian. Salah satunya tertulis diskon buku hingga 80%. Informasi berbagai sesi mengenai festival literasi diskusi selama Sabtu-Minggu (1-9/7/2023) pukul 09.00 hingga 22.00 WIB juga terpasang.

Patjarmerah memakai Pendapa Ndalem Djojokusoeman untuk pasar buku. Ada tiga area berbeda untuk pasar buku, antara lain menawarkan buku fiksi, buku non fiksi, buku anak, dan buku ilmu sosial.

Pendiri dan Penggagas Patjarmerah, Windy Ariestanty, menjelaskan ada 100 penerbit yang terlibat dari seluruh Indonesia pada Patjarmerah di Solo. Semua buku bisa dibeli dengan harga khusus dari penerbit.

“Tidak semua diskon 80 persen. Dan ada beberapa buku yang baru terbit di sini. Jadi belum ada di mana-mana namun ada di Patjarmerah,” ujarnya.

Patjarmerah konsisten terus bergerak mengadakan pasar buku dan festival literasi di sejumlah daerah sejak 2019, antara lain Jogja, Malang, Semarang, dan Jakarta. Patjarmerah juga tetap berjalan secara virtual meskipun ada pandemi Covid-19.

Menurut Windy, rata-rata pengunjung bisa di atas 25.000 orang selama festival literasi berlangsung. Patjarmerah mencatat pasar buku dan festival literasi di Malang jumlah pengunjungnya sampai sekitar 40.000 orang.

Windy mengatakan  Patjarmerah mengusung tema Denyut untuk kegiatan selama 2023 dan Kota Solo menjadi titik awal perjalanan Pasar Buku dan Festival Kecil Literasi Keliling Nusantara 2023.

“Seperti kebiasaan Patjarmerah kami tak akan kembali ke titik yang sama jadi harapan kami adalah kota-kota sekitar seperti Jogja dan Semarang datang ke sini untuk bermain dan bersenang-senang pada festival literasi Patjarmerah,” ujarnya.

Adapun Patjarmerah melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak berkepentingan literasi khususnya komunitas. Di Kota Solo, Patjarmerah menggandeng Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solo, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Solo.

Selanjutnya komunitas Difalitera, Sastra Pawon, Kamar Kata, Kembang Gula, Lokananta, dan Persis Solo. Selain komunitas lokal, ada jemana-jemana internasional, antara lain Netflix, Tik Tok, Bioskop Online, Facebook, dan penerbit.

Sutradara Fanny Chotimah mengatakan pentingnya kolaborasi dalam melakukan gerakan literasi. Anak-anak yang memiliki tingkat gemar membaca rendah bisa menonton film.

“Film merupakan sumber literasi yang penting apalagi anak-anak sekarang main gadget. Di Youtube bisa nonton film pendek. Kami di Solo memiliki komunitas Kembang Gula. Sebelumnya di Sastra Pawon,” ujarnya.

Menurut dia, komunitas Sastra Pawon sulit mengajak orang menjadi peserta workshop meskipun gratis. Sementara komunitas filmnya lebih mudah mengajak anak muda terlibat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya