SOLOPOS.COM - Sejumlah tukang menyelesaikan pembangunan Pasar Ikan dan Kuliner Boyolali di lahan bekas Lapangan Sunggingan, Rabu (30/8/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Progres pembangunan Pasar Ikan dan Kuliner Boyolali di lahan bekas Lapangan Pasar Sunggingan saat ini telah mencapai lebih dari 75 persen. Peluncuran Pasar Ikan Boyolali ditargetkan dilaksanakan pada Oktober 2023.

Salah satu keistimewaan pasar ini adalah ikan segar yang dibeli bisa langsung dimasak di lokasi. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati, mengungkapkan terhitung hingga 22 Agustus 2023, pembangunan Pasar Ikan Boyolali mencapai 75,131 persen.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Untuk launching perkiraan pada Oktober kalau pelaku pasar telah siap,” ujar dia kepada Solopos.com, Rabu (30/8/2023). Saat Solopos.com menyambangi lokasi proyek itu, Rabu pagi, terlihat para tukang sedang bekerja di sekitar lokasi.

Bekas Lapangan Sunggingan Boyolali di samping Pasar Tradisional Sunggingan tersebut akan disulap menjadi pasar ikan bersih dan sentra kuliner ikan pada 2023 ini. Pedagang ikan yang belum punya lapak akan menjadi prioritas mengisi Pasar Ikan Bersih Boyolali.

Lusi mengatakan teknis pembangunan dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). “Nantinya, pasar ikan bersih dan sentra kuliner ikan tersebut akan dihibahkan ke Pemerintah Kabupaten Boyolali,” ujarnya, beberapa waktu lalu.

Ia mengungkapkan maksud pembangunan sentra pasar ikan segar di eks Lapangan Sunggingan berdampingan dengan pasar rakyat. Sehingga masyarakat yang ingin mencari ikan tidak terlalu jauh dari pasar tradisional.

Lusi menjelaskan bangunan sentra pasar ikan segar nantinya terdiri dari dua lantai. Lantai pertama diisi lapak-lapak penjual ikan segar dan satu lapak ikan hias yang diisi komunitas ikan hias Boyolali.

Lalu, di lantai II Pasar Ikan dan Kuliner Boyolali di Sunggingan akan ada tempat kulineran dan penjualan produk-produk berbahan ikan seperti abon ikan dan keripik lele. “Nanti misal beli dan memilih ikan di bawah terus dimasak langsung di atas begitu juga bisa. Harapannya bisa seperti itu,” kata dia.

Ia mengatakan tujuan pembangunan pasar ikan segar dan sentra kuliner ikan tersebut mempermudah masyarakat saat mencari berbagai jenis ikan. Diharapkan pula masyarakat menjadi lebih gemar makan ikan sehingga dapat mengatasi permasalahan stunting di Boyolali.

Nilai Kontrak Proyek

Lusi menjelaskan pagu anggaran pembangunan pasar tersebut Rp2,1 miliar akan tetapi nilai kontraknya Rp1.639.779.757. Luas lahan lantai I 300 meter persegi dan lantai II juga 300 meter persegi.

Dengan demikian, totalnya 600 meter persegi. Pembangunan Pasar Ikan dan Kuliner di Sunggingan, Boyolali, sesuai kontrak berlangsung mulai 26 April hingga 22 September 2023.

Dikutip dari boyolali.go.id, pasar ikan ini juga akan dilengkapi dua kamar mandi, musala, area foodcourt, bahkan akses untuk penyandang disabilitas.

“Pasar Ikan Bersih Boyolali akan berdiri 4.000 meter persegi yang akan dilengkapi dengan bangunan pasar, area parkir, akses jalan dan penataan taman,” seperti yang dikutip Solopos.com dari laman resmi Pemkab Boyolali itu, Rabu.

Terpisah, Kepala Bidang Infrastruktur Pembinaan dan Penataan Pedagang Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Boyolali, Aris Sulistyanto, menjelaskan akan ada panggung live music di area Pasar Ikan Boyolali untuk menarik pengunjung.

Rencananya live music akan digelar pada malam hari. Aris mengatakan di lantai I Pasar Ikan Boyolali akan ada 17 lapak yang akan diisi pedagang ikan segar dan ikan hias.

Kemudian lantai II akan ada enam tenant kuliner olahan ikan yang akan mengisi foodcourt Pasar Ikan dan Kuliner di Sunggingan, Boyolali. Masyarakat juga bisa membeli ikan segar di lantai I kemudian diolah langsung di lantai II. Ia menjelaskan los di lantai I dan II telah terisi semua.

Lapak di Pasar Ikan Boyolali berupa los dengan ukuran masing-masing 3 meter persegi dengan biaya sewa diperkirakan Rp57.000 per meter persegi untuk setahun.

“Kami utamakan pedagang ikan yang tidak mempunyai los atau dasaran di pasar. Itu pedagang dari UPT Pasar Sunggingan, UPT Pasar Boyolali, Pasar Mojosongo, Tambak,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya