SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat berpidato dalam Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPD 2025-2045 di Pendapa Sumonegaran Sragen, Selasa (28/11/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Tahun 2024 menjadi tahun terakhir kepemimpinan Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati untuk menyelesaikan visi dan misinya bersama Wakil Bupati (Wabup) Suroto.

Dalam kondisi normal, masa jabatan  Bupati Yuni baru akan habis pada 2026. Namun, karena kebijakan Pilkada serentak 2024, maka Yuni dan Suroto harus merelakan masa jabatannya terpangkas lumayan banyak.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Meski demikian, rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) disusun untuk satu periode 2021-2026. Target RPJMD itu jelas tidak mungkin tercapai 100%. Tetapi, setidaknya Bupati Yuni optimistis ingin mengejar target 90%.

Pada 2024 ini, tema pembangunan yang diangkat adalah Akselerasi dan Pemantapan Peningkatan Kualitas Infrastruktur Wilayah dan Lingkungan Hidup. Sejumlah program yang sudah berjalan tetap dipertahankan. Seperti, pembangunan sekolah dasar unggulan, pengentasan kemiskinan, serta pemberian honor bulanan bagi guru dan pegawai tidak tetap. Kemudian, peningkatan kunjungan detinasi pariwisata, hingga pengembangan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dengan anggaran Rp10 miliar per tahun, dan pengentasan kemiskinan lewat program desa tuntas kemiskinan.

Berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) No. 27/2023 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sragen 2024, setidaknya ada empat prioritas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan target anggaran yang sudah ditetapkan sesuai dengan tema RPJMD. Dalam perda itu, porsi pemantapan kualitas infrastruktur berwawasan lingkungan hidup mendapatkan porsi paling tinggi dengan target anggaran Rp497,98 miliar.

Sementara percepatan penanganan kemiskinan dan pengangguran alokasinya Rp154,4 miliar. Percepatan pertumbuhan ekonomi dan investasi mendapat porsi sedikit yakni Rp30,56 miliar. Porsi yang cukup banyak diberikan kepada peningkatan kualitas pelayanan dasar masyarakat yang mencapai Rp225,7 miliar.

“Pekerjaan fisik di 2024 harus menyelesaikan Kantor Pemda Terpadu tahap II serta pembangunan jalan dan jembatan dengan porsi anggaran Rp70 miliar. Dengan pola pembangunan yang tidak sebanyak 2023, saya ingin memiliki kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dengan mindset baru,” ujar Yuni, sapaan Bupati Sragen, saat berbincang dengan Solopos.com, awal Januari 2024 lalu.

Infrastruktur Masih Jadi Prioritas

Yuni menyadari capaian visi dan misinya tidak mungkin bisa tercapai 100% mengingat 2024 merupakan tahun terakhir di periode keduanya menjabat Bupati Sragen. Di akhir tahun periode ini, Yuni tetap memprioritaskan infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).

“Harusnya visi misi itu diselesaikan di 2026 sesuai target dalam RPJMD. Saya memberikan pertanggungjawaban ke DPRD pun tidak mungkin 100% tetapi paling tidak bisa mencapai 90%,” harap Yuni.

Target pembangunan itu, menurut Yuni, hanya dapat diukur dengan indeks yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS). Indeks itu seperti pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia (IPM), angka kemiskinan, angka pengangguran, dan lainnya.

Yuni mendorong pada sektor ekonomi di 2024 dengan menggaet investor baru dengan harapan tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun. Dia mengatakan meskipun angka pengangguran Sragen sekarang terhitung rendah dibandingkan Jateng dan nasional, tetapi angkanya masih tinggi.

“Makanya saya mendorong DPMPTSP [Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu] gerak cepat untuk mencari investor baru. Orang mau mencari lahan yak e DPMPTSP dulu supaya tahu petanya. Dengan investasi tinggi maka pendapatan asli daerah (PAD) juga naik, terutama dari sektor pajak dan retribusi,” jelasnya.

Angka TPT Sragen 2022 yang dirilis BPS sebesar 4,69% atau turun 0,07% dibandingkan angka TPT di 2021. Sementara angka pertumbuhan ekonominya naik 2,01% pada 2022. Dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut ditargetkan ada kenaikan dari 2022 ke 2024 mencapai 0,24% sehingga TPT pada 2023-2024 turun 0,69%.

Angka-angka tersebut tertuang dalam RKPD 2024 yang disampaikan Kabid Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sragen, Dasih Rusgi Nur Isnaeni.

Pajak Lebihi Target

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sragen, Dwiyanto, menyampaikan pendapatan daerah di 2023 yang terealisasi Rp2,13 triliun, tetapi belum teraudit. Pendapatan asli daerah (PAD) masih mengandalkan pajak, retribusi, dan pendapatan lain-lain yang sah. Dari tiga sumber PAD itu yang mencapai target baru di sektor pajak daerah yang mencapai 118%.

“Untuk retribusi baru tercapai 87% dan lain-lain pendapatan yang sah 92%,” ujar Dwiyanto.

Sementara dari sisi investasi, Koordinator Penanaman Modal DPMPTSP Sragen Erwan Adhitya Suddin, menyampaikan realisasi investasi di 2023 mencapai Rp2,2 triliun dari target Rp1,55 triliun. Target investasi di 2024 ini hanya naik sedikit dari tahun 2023, yakni sebesar Rp1,6 triliun.

Target investasi 2024 disesuaikan dengan Rencana Strategis 2021-2026 sehingga kenaikannya relatif sedikit. “Pertimbangannya karena dulu masih suasana pandemi Covid-19 dan pelaku usaha masih beradaptasi dengan perizinan baru, OSS berbasis risiko. Jadi realisasi investasi Rp2,2 triliun itu di luar prediksi,” ujarnya.

Target Prioritas dan Arah Pembangunan Kabupaten Sragen 2024

1. Kemiskinan sebesar 11,18%;
2. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9%;

3. Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 4%;
4. IPM sebesar 75,21;
5. Indeks Reformasi Birokrasi dengan Nilai B;
6. Indeks Infrastruktur Berwawasan Lingkungan sebesar 75,8

Sumber: RKPD Kabupaten Sragen 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya