SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintasi bagian lahan yang akan dipakai sebagai oprit Jembatan Pilang-Gedongan, Sragen, Kamis (2/7/2020). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN—Proyek pembangunan Jembatan Pilang (Masaran)-Gedongan (Plupuh) yang mangkrak sejak 2019 lalu bakal dirampungkan pada 2024 dengan alokasi anggaran Rp15 miliar.

Problem pembebasan lahan yang menjadi kendala dalam pembangunan jembatan Pilang-Gedongan yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo selama ini sudah teratasi. Penyelesaian pembebasan lahan itu sampai di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sebelumnya, proyek jembatan itu dianggarkan mulai dikerjakan pada 2019 dengan bantuan keuangan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) senilai Rp7,4 miliar. Namun, hingga akhir Desember 2019, pekerjaan hanya selesai 40,8% sehingga sisa anggaran dikembalikan ke Pemerintah Provinsi Jateng. Jadi dana Pemprov yang terserap pada 2019 sekitar Rp3 miliar.

Pada 2022, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen menyelesaikan problem pembebasan lahan senilai Rp50 miliar secara bertahap hingga 2024.

Pada tahun itu, dari 50 bidang lahan yang dibutuhkan, sebanyak 16 bidang lahan di antaranya sudah selesai sehingga masih 34 bidang tanah yang belum selesai.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, R. Suparwoto, kepada Solopos.com, Jumat (5/1/2024), mengatakan sekarang pembebasan lahan sudah selesai sampai ke KPKNL.

“Kami membeli lahan itu kepada pemenang lelang di KPKNL sehingga Jembatan Butuh yang menghubungkan Pilang-Gedongan itu ditargetkan selesai pada 2024 ini dengan anggaran Rp15 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan abutment dan sayap jembatan. Untuk rangka atas jembatan sudah disetujui Kemen PUPR [Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat],” ujarnya.

Abutment adalah bangunan bawah jembatan yang terletak pada dua ujung pilang-pilar jembatan yang berfungsi sebagai pemikul seluruh beban jembatan. Woto menerangkan Kemen PUPR sudah menyetujui untuk mengalokasikan anggaran pembangunan rangka atas jembatan.

Woto, sapaannya, belum mengetahui nilai anggarannya karena daerah hanya menerima barang. Pembangunan Jembatan Pilang-Gedongan itu merupakan proyek jembatan yang paling besar di 2024.

Woto menerangkan untuk tindak lanjut Jembatan Gilirejo ke Gilirejo Baru yang melintang di Waduk Kedung Ombo (WKO) sudah menyelesaikan review desain. Hasil review desain itu diajukan ke Pemerintah Pusat dan Provinsi Jateng untuk mendapatkan kucuran dana bantuan.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan pembangunan infrastruktur pada 2024 ini tidak sebanyak di 2023. Dia menyampaikan nilai pekerjaan infrastruktur di 2024 diperkirakan hanya Rp70 miliar jauh bila dibandingkan dengan 2023 yang menelan dana Rp300 miliaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya