SOLOPOS.COM - Seorang petani mengamati tanaman padi berumur muda yang rusak akibat diterjang angin di Desa Dukuh wringin, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (15/2/2016)(JIBI/Antara Foto/Oky Lukmansyah).

Solopos.com, KARANGANYAR — Persoalan pupuk langka hingga minimnya regenerasi petani di Soloraya mengancam lumbung pangan di Indonesia. Persoalan inipun menjadi fokus program kerja organisasi Tani Merdeka. Organisasi pertanian yang dibentuk atas inisiasi Prabowo Subianto tersebut, makin masif dibentuk di Soloraya.

Koordinator Tani Merdeka Soloraya, Wawan Pramono mengatakan kelangkaan pupuk menjadi momok bagi petani setiap saat memasuki masa tanam. Petani bahkan rela merogoh uang lebih untuk membeli pupuk non subsidi karena kelangkaan pupuk bersubsidi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pembelian pupuk subsidi dengan menggunakan kartu tani juga menjadi masalah tersendiri. Banyak petani yang sulit menggunakan kartu tani. Akibatnya petani dibuat kelimpungan untuk membeli pupuk.

“Persoalan pupuk langka dan kartu tani bermasalah paling mendominasi masalah pertanian yang kita terima langsung dari para petani,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (26/12/2023) di Karanganyar.

Selain pupuk langka dan kartu tani, Wawan menambahkan minimnya regenerasi petani juga menjadi masalah serius yang harus diselesaikan. Sebab Solo Raya sebagai lumbung pangan Indonesia terancam apabila tak ada regenerasi petani. Karena itu, organisasi Tani Merdeka aktif menggaet petani dari kalangan generasi z dan milenial.

Tani Merdeka makin masif membentuk posko hingga ke desa/kelurahan. Posko ini diharapkan mampu menarik para muda-mudi untuk mau bergelut di bidang pertanian. Mereka digaet untuk menjadi petani milenial. Dengan begitu lumbung pangan Indonesia tetap terjaga sangat baik.

“Sekarang sudah 3.200 posko di wilayah Soloraya yang terbentuk. Target kami bisa 4.000 posko di wilayah Soloraya. Tujuan kami memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka,” kata Wawan.

Dia mengatakan organisasi Tani Merdeka kedepan bisa menjadi Satgas Pangan yang menampung aspirasi petani dan menyelesaikan segala persoalan pertanian. Kedepan harapannya kartu tani dihilangkan, distribusi pupuk langsung ke petani dengan hanya menunjukkan kartu Tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya