Solopos.com, SOLO — Fragmentasi Sutasoma yang dibawakan kelompok seni dari Kabupaten Badung, Bali menjadi penutup event Pameran Keris Nusantara yang telah digelar hampir sepekan, yaitu sejak Rabu (22/11/2023). Pameran keris ini juga menjadi momentum gumregah dalam menjaga dan melestarikan keris sebagai budaya bangsa.
Pameran Keris Nusantara digelar di halaman Museum Keris Nusantara, Solo. Event ini bertujuan mengedukasi sekaligus mengenalkan keris dan persebarannya di Tanah Air kepada masyarakat. Selain pameran, ada berbagai kegiatan menarik seperti lomba blog, lomba bertutur, dan lomba mewarnai keris. Ada pula kegiatan talkshow yang mengupas tentang sejarah dan perkembangan keris.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Kepala UPTD Museum Kota Solo Bonita Rintyowati mengatakan Pameran Keris Nusantara menjadi momentum untuk bangkit dalam menjaga dan melestarikan keris sebagai budaya bangsa. Terutama terhadap generasi muda agar lebih memahami jenis keris di setiap daerah di Tanah Air. “Ini momentum gumregah dalam melestarikan keris sebagai budaya bangsa. Tidak hanya keris dari Jawa melainkan Bali, Bugis, Palembang, dan daerah lain di Tanah Air,” kata dia.
Event itu juga wujud nyata dalam melestarikan dan menjaga keris sebagai simbol manusia, pengharapan atau doa. Misalnya, konservasi keris itu mengedepankan pendekatan ilmiah dan keilmuan.
Dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan acara pameran Keris Nusantara. “Terima kasih kepada komunitas pencinta keris, pegiat seni dan budaya serta masyarakat yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan pameran Keris Nusantara,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
