Solopos.com, SRAGEN — Spanduk “Jangan Gadaikan Sragen Lagi” yang dipasang relawan pendukung mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, menjadi sorotan publik. Ada juga spanduk berukuran besar yang bertuliskan “Orang Sragen cerdas pilih putra daerah. Tanpo Korupsi-Tanpi Adol Aspirasi-Gak Ngapusi 100%. Dari rakyat-oleh rakyat-untuk rakyat.”
Tatag Prabawanto, caleg DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berangkat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IV, mengaku tidak memasang spanduk itu. Kemungkinan relawan pendukungnya yang memasang. Dia menyatakan tidak pernah mengeluarkan biaya sepeser pun untuk pengadaan spanduk itu.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
“Saya berpolitik itu membangun persepsi. Apa yang tercantum dalam spanduk itu mau dimaknai apa pun terserah, sehingga tidak perlu kebakaran jenggot. Ketika Gibran dicap orang sebagai penghianat partai ya terserah. Saya pun demikian. Kalau saya dianggap penghianat ya terserah, yang penting saya tidak merasa menghianati siapa pun,” ujarnya, Jumat (3/11/2023).
Tatag menerangkan ketika sudah melepas baju birokrat, tak lagi sebagai pegawai negeri sipil (PNS), maka siapa pun memiliki kebebasan dalam berekspresi. Dia tidak menyoal siapa pun yang menginsterprestasikan apa pun terkait dengan kalimat atau kata dalam spanduk itu. “Kata ‘Jangan Gadaikan Sragen Lagi’ itu bagian dari membangun persepsi. Orang bisa berpersepsi dan memiliki jawaban sendiri,” ujarnya.
Dia mengatakan jargon politik di masa menjelang pemilu itu merupakan daya tarik bagi publik. Tatag mencoba memberi kesan kepada publik lewat kalimat dalam spanduknya. “Seperti ketika saya jatuh cinta pada seorang perempuan. Kemudian saya datang menemuinya dan tiba-tiba menciumnya lalu pergi. Itu juga bagian membuat berkesan kepada seseorang,” jelasnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
