Soloraya
Selasa, 31 Oktober 2023 - 17:21 WIB

Pasar Hewan Nglangon Sragen Baru akan Direlokasi pada 2025

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seribuan ekor sapi memadati Pasar Hewan Nglangon Sragen pada pasaran Pahing, Selasa (20/6/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Relokasi dan revitalisasi Pasar Hewan Nglangon, Sragen, menjadi Pasar Hewan Terpadu baru akan dilaksanakan pada 2025. Pemkab Sragen akan mengkaji ulang detail engineering design (DED) proyek tersebut. Menurut rencana, Pasar Hewan Nglangon bakal direlokasi ke wilayah Ngoncol, Kelurahan Nglorog, Sragen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Hargiyanto, menyampaikan pembangunan Pasar Hewan Terpadu itu akan sepenuhnya menggunakan APBD. Awalnya pembangunan pasar hewan tersebut bakal menelan anggaran Rp90 miliar. Namun, belakangan dana itu dirasa terlalu besar sehingga perlu dipangkas. Pemangkasan ini berdampak pada berubahnya DED.

Advertisement

“Yang jelas di Pasar Hewan Terpadu itu ada pasar hewan, rumah pemotongan hewan (RPH), dan lainnya. Nilai anggarannya belum tahu. Para pemilik 47 kios di Pasar Hewan Nglangon akan diprioritaskan [mendapatkan jatah di lokasi baru]. Setiap orang memiliki 2-4 kios. Mereka akan kami undang sebagai tindak lanjut pertemuan di DPRD Sragen, Senin [30/10/2023] lalu,” katanya.

Hargiyanto menyampaikan di Pasar Hewan Terpadu nanti tidak akan ada kios, tetapi hanya los. Revitalisasi itu diperlukan, ujar dia, untuk bisa menampung kendaraan pengunjung. Saat hari pasaran Pahing, kendaraan pengunjung membeludak sampai ke jalan-jalan. Pasar Hewan Terpadu bakal lebih luas, bisa lima kali lipat lebih luas daripada Pasar Hewan Sumberlawang.

“Keberadaan los itu mendukung saat hari pasaran, yakni adanya transaksi jual beli hewan pada pahingan. Setelah dicek, masa sewa 47 orang itu ada yang habis pada 2020 ada tiga kios, 2021 ada 13 kios, 2022 ada 21 kios, dan di 2023 ada 10 kios. Bahkan ada yang tidak bayar sewa sejak 2020,” jelas Sekda.

Advertisement

Para penghuni kios di Pasar Hewan Nglangon akan diprioitaskan mendapatkan los di Pasar Hewan Terpadu.

Terganggu Aktivitas Malam

Di sisi lain, ada juga aduan dari warga yang terganggu dengan adanya aktivitas malam di Pasar Hewan Nglangon. Aktivitas malam tersebut yakni karaoke. Dari aduan tersebut, Hargiyanto mengatakan, akhirnya Pemkab berencana membongkar kios-kios itu.

Pemkab sudah memberikan surat peringatan I-III pada 27 Juli 2023 agar penghuni mengosongkan kios. “Kenyataannya SP itu tidak direspons. Saat pintu kios digembok, justru gemboknya dirusak. Bahkan ada perwakilan paguyuban yang mengirim surat ke Bupati untuk penundaan pembongkaran, tetapi Bupati menolak,” kata Hargiyanto.

Advertisement

Ia mengatakan dalam buku kios yang dipegang para penghuni menyebutkan izin menghuni kios sewaktu-waktu dapat dicabut apabila yang bersangkutan melanggar ketentuan. Ketentuan itu yakni menjaga ketertiban dan kenyamanan, menyediakan tempat sampah, bayar retribusi kios setiap hari, dan fungsi kios tidak boleh untuk kegiatan lainnya kecuali berjualan saat hari pasaran.

“Tidak boleh menambah dan membongkar tanpa izin, dan tidak boleh menyewakan kios kepada orang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, dalam forum audiensi di DPRD Sragen menyebutkan nama-nama pemilik kios dan penyewa kios. Dia mengaku selama menjabat Kepala DKP3 Sragen belum pernah ada pemberitahuan terkait dengan pengalihan atau pengubahan kios-kios Pasar Hewan Nglangon.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif