Soloraya
Senin, 9 Oktober 2023 - 11:17 WIB

Pasar Jamu Nguter, Pusat Obat Herbal di Kabupaten Sukoharjo

Kaled Hasby Ashshidiqy  /  R Bony Eko Wicaksono  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di Pasar Jamu Nguter, di Kecamatan Nguter, Sukoharjo yang dikenal sebagai salah sentra industri jamu. Foto diambil pada Minggu (26/3/2023). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SUKOHARJO — Pasar Jamu Nguter menjadi ikon utama Sukoharjo sebagai Kabupaten Jamu. Di pasar yang terletak di Desa Nguter, Kecamatan Nguter ini pengunjung bisa mendapati hampir semua jenis jamu yang umum dijual.
Pemkab Sukoharjo membangun Pasar Jamu Nguter pada 2014 ini untuk memfasilitasi transaksi jual-beli jamu. Pasar ini juga menjadi satu-satunya pasar khusus jamu di Tanah Air.

Menjadi sentra penjualan jamu, membuat Pasar Jamu Nguter Sukoharjo jadi rujukan favorit para pecinta obat herbal dari berbagai penjuru Nusantara.

Advertisement

“Para pengunjung datang langsung ke pasar jamu untuk kulakan atau eceran. Mereka tak hanya berasal dari Soloraya melainkan daerah lain seperti Semarang dan Surabaya. Bahkan, ada beberapa pelanggan dari Balikpapan yang menyempatkan diri memborong produk jamu di pasar jamu,” kata seorang pedagang jamu di Pasar Jamu Nguter, Sutinah, dalam wawancaranya dengan Solopos.com pada 25 Mei 2022 lalu.

Umumnya, pelanggan dari luar daerah datang dalam rentang waktu tertentu, seperti tiga bulan atau enam bulan sekali. Namun sekali datang mereka membeli dalam jumlah banyak untuk dibawa ke daerah asal.

Kemajuan teknologi sudah mulai diadaptasi oleh sejumlah pedagang di Pasar Jamu Nguter Sukoharjo. Mereka menjual produk herbal tidak hanya secara langsung atau luring, melainkan juga secara daring untuk memperluas jangkauan dan menambah omzet.

Advertisement

Di Pasar Jamu Nguter terdapat tempat untuk menikmati jamu secara langsung. Namanya Kafe Jamu Nguter. Kafe ini pernah dikunjungi sejumlah delegasi negara anggota G20 pada akhir Juni 2022 lalu. Mereka disuguhi jamu racikan beras kencur dan kunir asem.

Duta Besar Mozambik, Belmiro Jose Malat, mencicipi satu cangkir beras kencur. Tak berapa lama, dua duta besar lainnya dari Nigeria dan India melakukan hal serupa. Sembari meminum jamu, para delegasi anggota G20 mendengarkan paparan materi terkait sejarah dan khasiat jamu yang diburu masyarakat saat masa pandemi Covid-19.

“Rasanya segar di tenggorokan. Saya baru tahu jamu berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh untuk mencegah dari paparan virus,” kata Belmiro Jose Malat, kala itu.

Advertisement

Kafe jamu diresmikan pada Maret 2019 oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan kala itu, Puan Maharani. Saat itu, Kabupaten Sukoharjo dicanangkan sebagai destinasi wisata jamu. Meski menyajikan minuman tradisional, kafe jamu menyajikan beragam menu minuman jamu kekinian dengan segmen pasar kaum milenial.

Ketua Koperasi Jamu Indonesia (Kojai) Sukoharjo, Suwarsi Moertedjo, mengatakan jamu merupakan warisan leluhur dan produk unggulan Sukoharjo. Kini, meminum jamu menjadi kebiasaan dan gaya hidup.atau lifestyle seiring munculnya pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya hilang.

“Masa pandemi menjadi momentum industri jamu terus tumbuh dan memberikan kontribusi pada perekonomian daerah,” kata dia.
Jadi, jika Anda sedang mencari ramuan herbal untuk meningkatkan stamina, datang saja ke Pasar Jamu Nguter Sukoharjo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif