Soloraya
Senin, 22 April 2024 - 09:12 WIB

Pascaambruk, Warung Soto Legendaris Ampel Boyolali Buka Lagi

Nimatul Faizah  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mak Nah (paling kiri) bersama sejumlah anggota TNI di depan warungnya yang ambruk diterjang puting beliung di Pasar Sigereng Desa Candi, Ampel, Boyolali, Senin (15/4/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Warung soto Sigereng Mak Nah di Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, buka kembali pascaambruk diterjang puting beliung, Minggu (14/4/2024). Warung soto legendaris di Ampel tersebut telah buka sejak Minggu (21/4/2024) di rumah Mak Nah.

Pemilik warung soto Sigereng Mak Nah, Suminah, mengungkapkan sebenarnya dirinya berencana membuka kedainya pada Selasa (16/4/2024). Namun, rencana itu gagal karena bencana puting beliung yang meratakan kedainya.

Advertisement

“Saya mulai buka di rumah kemarin [Minggu]. Untuk warung yang di Pasar Sigereng baru mulai besok [23/4/2024] diperbaiki,” jelas dia kepada Solopos.com, Senin (22/4/2024).

Ia tak bisa memperkirakan warung sotonya di Pasar Sigereng kapan rampung diperbaiki. Namun, ia menargetkan warungnya selesai diperbaiki dalam waktu sepekan.

Advertisement

Ia tak bisa memperkirakan warung sotonya di Pasar Sigereng kapan rampung diperbaiki. Namun, ia menargetkan warungnya selesai diperbaiki dalam waktu sepekan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan untuk menyambung hidup harus tetap membuka warung soto. Namun, perempuan yang akrab disapa Mak Nah tersebut mengatakan saat dibuka pada Minggu baru beberapa orang.

“Satu-dua lah yang berkunjung, beda tidak seperti di warung karena tidak seperti di Pasar Sigereng, ada pemandangan sawah dan sungai,” kata dia.

Advertisement

Menu yang ditawarkan di warung soto legendaris di Desa Candi tersebut ada soto ayam Rp7.500 per porsi, soto sapi Rp10.000 per porsi, sambal tumpang daging empal Rp10.000 per porsi, teh Rp3.000 per gelas, dan lain-lain.

Pasar Desa Candi, Kecamatan Ampel, Boyolali, bernama Sigereng luluh lantak diterjang puting beliung pada Minggu (14/4/2024) sore. Beberapa lapak pedagang rata dengan tanah, salah satunya warung soto Sigereng Mak Nah yang legendaris dan terkenal di Ampel.

Sebelumnya diberitakan, Suminah merasa sedih dengan bencana yang menimpa warung sotonya. Warung tersebut adalah satu-satunya sumber mata pencaharian keluarganya.

Advertisement

Ia juga bingung untuk memulai lagi karena uangnya telah ia gunakan untuk kebutuhan Lebaran. Perempuan yang akrab disapa Mak Nah tersebut berusaha mengumpulkan dana terlebih dulu untuk membangun kembali warungnya.

“Lapaknya hancur total, tapi selama libur Lebaran tidak meninggalkan barang seperti mangkuk, gelas, dan lain sebagainya. Jadi yang hancur warungnya, meja, dan kursi,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di Pasar Sigereng, Senin (15/4/2024).

Keluarga Mak Nah telah berjualan soto di lokasi tersebut sejak 1960-an. Saat itu warung soto dikelola ibunya saat Pasar Sigereng menjadi sentra ekonomi. Lalu, pedagang sempat berhenti berjualan pada 1980-an karena terdapat penemuan mayat yang dibunuh secara misterius.

Advertisement

Mak Nah pun kembali melanjutkan usaha warung soto sang ibu pada 2006. Awalnya ia berjualan es campur lalu soto. Saat itu, Mak Nah menjadi satu-satunya penjual di lokasi bekas pasar tradisional Sigereng.

“Dulu saya yang jualan di situ satu-satunya, sempat diejek orang karena lokasinya yang sepi dan jauh dari sekolah atau lainnya. Namun, lambat laun beberapa orang mengikuti juga berjualan di situ,” kata dia.

Ia menceritakan dulu berjualan soto di lokasi tersebut hanya menghabiskan ayam satu kilogram per hari. Sekarang, pada hari biasa ia bisa menghabiskan 4-5 kilogram per hari. Sedangkan saat akhir pekan bisa 7 kilogram per hari.

Mak Nah mengungkapkan pelanggannya justru kebanyakan berdatangan dari para pegowes dan mengaku dari luar kota. Mereka biasanya datang untuk menikmati makan sambil melihat hamparan sawah, sungai, dan gunung di belakang warung.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif