SOLOPOS.COM - Patung PB VI di Simpang Selo, Boyolali, yang menjadi daya tarik pengunjung yang melintas di kawasani tu ditutup terpal pada Senin (16/10/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Ada pemandangan tidak biasa saat masyarakat melewati Jalan Solo-Selo-Borobudur (SSB) tepatnya di Simpang Selo, Boyolali, yang terdapat patung Paku Buwono (PB) VI.

Patung yang menjadi daya tarik pengunjung untuk menikmati pemandangan atau berfoto di Simpang Selo itu terlihat ditutup terpal pada Senin (16/10/2023) siang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Orang yang berhenti dan berniat mengambil foto dengan latar belakang patung PB VI kecele dan harus mengurungkan niat mereka. Salah satunya warga asal Jatinom, Klaten, Joko Laksono.

Joko mengatakan ia sebenarnya hendak mengambil foto di Simpang PB VI Selo, Boyolali. Namun, karena ditutup terpal, ia mengurungkan niatnya dan memilih istirahat makan siang di depan Simpang Selo.

“Ini saya niatnya mau perjalanan, ada kerjaan di Magelang, makan siang dulu di Selo. Tadi sudah foto sebentar di Patung Irung Petruk [di Genting, Cepogo]. Terus niatnya juga mau mengambil foto di Simpang PB Selo, cuma ketutupan terpal. Enggak tahu kenapa, semoga enggak ada apa-apa,” jelas dia saat berbincang dengan Solopos.com di warung depan Simpang PB Selo, Senin.

Ia mengungkapkan setelah makan siang hendak melanjutkan perjalanan ke Magelang. Namun, ia berniat berhenti di Jembatan Cinta Desa Jrakah.

Menurutnya, perjalanan dari Klaten ke Magelang ketika melewati Selo terasa lebih nyaman dengan banyaknya tempat-tempat ikonik di pinggir jalan.

“Sekalian bekerja, sekalian refreshing. Aslinya saya diminta tiba ke Magelang sore saja, tapi sekalian saja berwisata di pinggir jalan,” kata dia.

Pengecatan Ulang

Sementara itu, salah satu pedagang makanan di depan Simpang PB VI Selo, Boyolali, Sopiyah, mengatakan baru sadar patung di depan warung makannya ditutup terpal. Menurutnya, pada Minggu (15/10/2023), terpal itu belum ada.

Menurutnya, ada pekerjaan berupa renovasi patung. Ia mengatakan pada Minggu terdapat beberapa bambu yang ditata berjejer untuk membantu pekerja memoles patung PB VI tersebut.

Patung sengaja ditutup terpal oleh pekerja untuk mencegah para pekerja renovasi terkena panas matahari. “Saya baru sadar pas ditanya tadi, saya kan berdagang, enggak terlalu ngeh,” kata dia.

Saat disambangi Solopos.com, salah satu pekerja renovasi patung PB Simpang Selo, Joko, mengatakan ia dan tiga kawannya tengah mengerjakan pengecatan ulang patung PB VI tersebut.

Ia menjelaskan perintah pengecatan ulang berasal dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali. Pengecatan ulang tersebut telah dimulai sejak Senin (9/10/2023). Para pekerja memulai dengan membersihkan, menyikat, dan mengampelas patung.

“Untuk penutupan terpal baru hari ini karena mau dilapis dasar, dicat dasar dulu. Kalau enggak diterpal, nanti kompresornya kalah sama angin, target yang dicat dasar malah kabur angin nanti,” kata dia.

Ia menjelaskan tidak ada target kapan pengecatan ulang selesai. Namun, diperkirakan pada akhir pekan ini mulai diwarnai lagi.

“Kami ini dari Studio Patung 27, Dukuh Randusari, Desa Keposong, Kecamatan Tamansari, Boyolali. Paling Sabtu atau Minggu ini sudah bisa di-paint [dicat warna] setelah itu selesai. Ini bakal ditutup terpal saat pengerjaan cat dasar dan pewarnaan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya