SOLOPOS.COM - Kotak koin NU yang ditempatkan di rumah-rumah warga di Kabupaten Sragen menjadi salah satu instrumen menghimpun dana ZIS, Sabtu (23/3/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Pengurus Caang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sragen dinobatkan menjadi penghimpun dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) tertinggi di Jawa Tengah (Jateng) di angka Rp94.942.893.000 pada 2023 lalu. PCNU Sragen berupaya mempertahankan capaian penghimpunan dana ZIS tersebut di 2024. Salah satunya dengan adanya program di Ramadan.

Ketua PCNU Sragen K.H. Sriyanto kepada Solopos.com, Sabtu (23/3/2024), mengungkapkan capaian dana ZIS Rp94,9 miliar membuat PCNU Sragen menempati peringkat pertama pada 2023. Peringkat kedua diraih PCNU Rembang dengan Rp27,7 miliar dan peringkat ketiga PCNU Cilacap di Rp16,2 miliar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Dari capaian dana ZIS tersebut yang paling besar memang infak dan sedekahnya. Untuk zakatnya masih minim, ya kurang lebih hanya 10%. Pada 2024 ini, minimal kami bisa mempertahankan capaian angka tersebut karena kami juga melihat kondisi sosial masyarakat hari ini,” ujarnya.

Sriyanto menyampaikan kendati situasi ekonomi masyarakat dewasa ini menurun tetapi PCNU tetap berusaha mengoptimalkan dan mendorong warga dan pengurus PCNU untuk jemput bola ke masyarakat. Dia menyebut penghimpunan dana infak dengan kotak koin NU hanya menjadi salah satu instrumen.

“Kotak koin NU memiliki sumbangsih yang lumayan sampai hari ini untuk penghimpunan dana infak. Capaian koin NU di Sragen masih kalah jumlahnya dengan koin NU yang dicapai PCNU Cilacap, Magelang, dan Kendal,” jelas Sriyanto.

Dia melanjutkan instrumen penghimpunan dana ZIS yang dimiliki PCNU ada banyak. Dia menyebut PCNU punya agenda rutinitas dari level terendah di tingkat dukuh yang disebut anak ranting, tingkat desa disebut ranting, hingga tingkat kecamatan yang disebut majelis wakil cabang (MWC).

Dia mengatakan agenda di masing-masing tingkatan ini dilakukan dengan kemandirian, yakni dengan iuran bersama.

“Infak dan sedekah di setiap kegiatan dalam sebulan saja sudah besar karena jumlahnya banyak se-Kabupaten Sragen. Ini kegiatan rutinitas yang potensinya besar. Kami masih punya program kantong NU dan seterusnya,” jelasnya.

Dia menerangkan dana ZIS yang terkumpul itu tidak tersetral di satu lokasi, semua dari warga dan kembali ke warga tetapi laporannya harus terdata se-Kabupaten Sragen. Dia mengatakan dalam event-event keagamaan yang digelar warga yang berafiliasi dengan NU baik secara struktural dan kultural juga tercatat.

Salah satu agenda kecil yang dimiliki PCNU, ujar dia, berupa program Ramadan dengan menggelar kegiatan bantuan orang berkebutuhan khusus ada 50 paket; santunan anak yatim dan duafa ada 2.000 paket; berbagi Al-Qur’an atasu kitab lain ada 200 paket; dan berbagai takjil setiap berbuka puasa ada 600 paket.

Dia menyebut nilai per paket berkisar Rp100.000-Rp150.000.

“Nilai paket segitu sekarang dapat apa, tidak begitu banyak. Paket-paket yang terhimpun itu kami salurkan setiap Sabtu. Kami berkeliling ke seluruh kecamatan lewat kegiatan program safari Ramadan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya