SOLOPOS.COM - Direktur PDAM Tirta Makmur Sukoharjo Mat Hasyim saat ditemui di Kantor PDAM Sukoharjo, Kamis (13/7/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum atau PDAM Tirta Makmur mempersiapkan langkah antisipasi musim kemarau panjang dengan menambah jaringan pipa. Kualitas baku air yang menurun menjadi tantangan lain di luar debit air yang juga berkurang selama musim kemarau.

“Untuk mengantisipasi musim kemarau panjang, kami sudah mempersiapkan beberapa titik sumber air yang nantinya diproduksi oleh PDAM Sukoharjo. Ada beberapa titik sumber yang harus ditingkatkan seperti di sumur dalam harus didekatkan sumber airnya karena debit airnya turun. Perlu maintenance untuk diangkat agar sumber airnya lebih maksimal lagi,” jelas Direktur PDAM Tirta Makmur, Mat Hasyim, di Kantor PDAM Sukoharjo, Kamis (13/7/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selain itu, kinerja instalasi pengolahan air seperti di Tawangsari, Baki, dan Grogol juga harus ditingkatkan. Karena saat musim kemarau debit Bengawan Solo menurun selain kualitas airnya juga berbeda dibandingkan saat musim hujan.

Pengolahan air di Sukoharjo, kata Hasyim, tersebar di Nguter, Tawangsari, Baki, Bendosari, Sukoharjo. Sementara pengolahan air yang paling kritis berada di Grogol dan Tawangsari.

“Di Tawangsari kemarin ada permasalahan di instalasi pengolahan air tetapi kami sudah benahi dan on the track. Di Grogol kami sudah siapkan beberapa alternator untuk sumber air bakunya biar siap semua,” paparnya.

Di Mojolaban menjadi lokasi darurat lain, sebab sumber air baku ada tetapi membutuhkan rekayasa penambahan instalasi. Jaringan di sana tidak mampu memenuhi kebutuhan air di sambungan rumah.

“Banyak munculnya perumahan yang lumayan pesat mambuat kami tidak bisa mendistribusikan air secara maksimal, karena kemampuan pipa tersebut. Harus ada penambahan pipa. Pengembangan jaringan akan ada pada 2023. Ini sudah proses mungkin akan selesai di Agustus,” jelasnya.

Pengembangan jaringan pipa akan dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Sukoharjo. Sementara pembangunan pipa air minum perkotaan tersebut terlaksana melalui bantuan pemerintah pusat.

Ia menyebut penggunaan air PDAM terbanyak berada di Grogol, Gentan, dan Kartasura sebagai wilayah padat penduduk. Demi mengantisipasi langganan kekeringan di beberapa daerah di Sukoharjo Hasyim mengatakan sudah bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo untuk mendistribusikan bantuan air bersih.

“Mereka [BPBD] sudah mengajukan usulan bantuan 100 tangki air bersih, distribusi kami lakukan satu pintu melalui BPBD. Mereka yang mengalokasikan, masih aman belum ada permintaan karena masih ada hujan juga beberapa hari lalu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya