Soloraya
Jumat, 13 Oktober 2023 - 13:32 WIB

Pegiat Lingkungan Sukoharjo Diminta Kembangkan Desa Inovasi di Konawe Utara

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Proklim Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Suryono Arief Wijaya, saat diminta untuk mengembangkan Desa Inovasi di Kabupaten Konawe Utara di Sulawesi Tenggara. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng pegiat lingkungan Kabupaten Sukoharjo untuk mengembangkan Desa Inovasi di Desa Laramo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Dalam program tersebut Tim Desa Inovasi BRIN melibatkan Suryono Arief Wijaya, Ketua Proklim Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo yang juga inovator di dunia lingkungan hidup.

Advertisement

Pria yang karib disapa Arief itu memiliki segudang pengalaman dalam kegiatan Program Kampung Iklim (ProKlim) dan pengelolaan bank sampah. Ia diharapkan bisa berperan serta dalam mewujudkan smart living environment.

Kepada Solopos.com, Jumat (13/10/2023), Arief membeberkan keterlibatannya dalam program BRIN tersebut untuk mewujudkan Desa Laramo yang sehat, asri, bersih, indah dan teduh (SABIT).

Advertisement

Kepada Solopos.com, Jumat (13/10/2023), Arief membeberkan keterlibatannya dalam program BRIN tersebut untuk mewujudkan Desa Laramo yang sehat, asri, bersih, indah dan teduh (SABIT).

“Di sana program kegiatan utama adalah pengelolaan sampah, mata air, pola hidup bersih sehat, konservasi dan penanaman, serta upaya pemanfaatan energi baru terbarukan. Untuk mewujudkan itu, selama 5 hari dari 4-8 Oktober 2023 saya bersama BRIN melakukan identifikasi potensi dan masalah serta membuat program kerja untuk mewujudkan Laramo menjadi Desa Inovasi,” beber pria asal Kartasura itu.

Seperti diketahui, Desa Inovasi merupakan pengembangan desa cerdas yang sudah diaplikasikan sejak 2016. Pengembangan Desa Inovasi melibatkan lima pilar utama yakni smart people, smart economy, smart governance, smart living/environment dan smart heritage demi mencapai sustainable development goals (SDGs) Desa.

Advertisement

Keterpaduan lima pilar Desa Inovasi yang dilaksanakan secara simultan diharapkan menjadi solusi untuk mengentaskan kemiskinan di desa-desa.

“Desa merupakan bagian terdepan dan utama bagi pembangunan Indonesia. Sudah saatnya desa menjadi simpul penggerak pembangunan yang ditopang oleh nilai-nilai budaya dan potensi lokalnya yang variatif, spesifik dan prospektif,” imbuhnya.

Ia menyadari beragamnya kemajuan desa-desa di Indonesia pada dasarnya memerlukan perlakuan yang tidak sama. Tercatat ada sejumlah desa yang dapat dikategorikan maju, tapi ada pula sebagaian besar yang kategorinya sedang saja dan sebagaian besar lainnya bahkan belum maju.

Advertisement

Pembangunan Desa Harus Implementatif

Sejauh ini, banyak desa yang berusaha membuat terobosan penting seperti pembangunan desa wisata, desa miliarder, desa inovasi, dan istilah lain yang muaranya adalah menghadirkan kemajuan.

Arief menilai pembangunan desa harus mulai implementatif, konkret, dan prospektif. Karena itu, Desa Inovasi harus menjadi pembanding baru dalam membangun desa-desa di Indonesia yang jumlahnya mencapai sekitar 74.000.

“Desa-desa di Indonesia tidak boleh surut ke belakang hanya karena dampak pandemi covid-19 yang berkepanjangan. Daerah-daerah harus bangkit dengan program-program baru yang yang lebih inovatif sehingga mampu menerobos stagnasi. Jayalah desanya jayalah Indonesia,” papar Arief.

Advertisement

Sementara itu, berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com, BRIN membeberkan Desa Laramo di Kecamatan Lembo terpilih menjadi Desa Inovasi pertama di Kabupaten Konawe Utara. Program Desa Inovasi merupakan sebuah kerja sama antara Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP BRIN) dengan Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, khususnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Konawe Utara.

Desa Inovasi bertujuan untuk mengedukasi masyarakat melalui kekuatan kolektif masyarakat Laramo dari berbagai suku, etnisitas dan profesi. Selain itu untuk mendorong pelaksanaan program pelayanan publik pemerintah desa yang berkualitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kemudian, memberikan kemanfaatan yang maksimal bagi masyarakat desa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif