SOLOPOS.COM - Sejumlah kios di Pasar Kota Wonogiri tutup dan tidak digunakan untuk aktivitas ekonomi, Jumat (7/7/2023) siang. Kondisi itu disebut lantaran pasar sepi pengunjung. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Puluhan kios dan los di Pasar Kota Wonogiri tutup. Kondisi itu disebut sudah berlangsung sejak pandemi Covid-19 karena pasar sepi pengunjung. 

Pantauan Solopos.com di lantai I dan II pasar tersebut, kios dan los banyak yang tutup. Daratan kios di lantai II sisi depan hanya ada dua dari puluhan kios yang buka dan digunakan untuk kegiatan ekonomi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Lantai di depan kios itu tampak kotor menandakan jarang ada kegiatan manusia di tempat tersebut. Di area tengah lantai II juga ada sejumlah kios yang tutup.

Tidak sedikit dari kios-kios itu yang dipasangi spanduk bertuliskan tawaran kios dijual lengkap dengan nomor telepon narahubung. Los-los di Pasar Kota Wonogiri itu juga tidak sedikit yang tutup, terutama di area tengah.

Bahkan kondisi los-los itu kotor. Di beberapa sudut banyak sarang laba-laba. Bau menyengat khas tikus pun menyeruak. Kondisi yang hampir sama terjadi di kios lantai I, sejumlah kios di antaranya kios pakaian dan aksesori tutup.

Sejumlah pedagang menyebut beberapa kios itu tutup sudah lama karena sepi pembeli. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati, mengatakan seluruh kios dan los di Pasar Wonogiri sudah ada surat izin tempat usaha (SITU).

Hal itu menandakan semua kios sudah ada yang menggunakan. Kios di Pasar Kota Wonogiri tidak menjadi hak milik, melainkan hak sewa. Menurut Wahyu, ihwal kios dan los di pasar itu buka atau tidak, hal itu kembali kepada penyewa kios.

Yang jelas mereka tetap harus mendaftarkan ulang SITU kios/los setiap satu tahun sekali. “Apabila kios atau los itu tidak buka selama tiga bulan berturut-turut, SITU akan dicabut,” kata Wahyu kepada Solopos.com, Jumat (7/7/2023).

Tanggapan Dinas KUKM Perindag

Wahyu tidak memungkiri sejumlah kios yang tutup itu lantaran pengunjung pasar di pusat Kota Sukses itu tidak seramai dulu. Menurut dia, kondisi itu tidak hanya terjadi di Pasar Kota, tetapi menyeluruh. 

Hal itu karena kondisi perekonomian global belum stabil, sehingga masyarakat tidak banyak belanja untuk kebutuhan sekunder atau tersier. Sementara kios-kios di Pasar Wonogiri itu lebih banyak digunakan untuk kegiatan perdagangan yang bukan kebutuhan primer, melainkan sekunder seperti pakaian.

Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas KUKM Perindag Wonogiri, Sulistyo Adi, memaparkan ada 292 kios di Pasar Kota Wonogiri. Sedangkan jumlah los tercatat sebanyak 1.064 unit. Kios dan los sejumlah itu semau sudah terbit SITU.

Tetapi dia tidak tahu persis berapa kios/los itu yang tutup. “Ukuran kami apakah los itu digunakan atau tidak itu dari SITU. Di sini, tercatat kios dan los di pasar sudah ada SITU. Artinya tempat itu masih digunakan,” ucapnya.

Salah satu pedagang pakaian di lantai II Pasar Wonogiri, Min, mengungkapkan banyak kios di lantai II ditutup karena pasar sepi pengunjung. Kondisi itu diperparah dengan munculnya pandemi Covid-19. 

Hal yang sama disampaikan penjual pakaian di lantai I Pasar Wonogiri, Candra Rini. Pandemi membuat kios di kanan kiri kios miliknya banyak yang tutup. Bahkan Rini juga menutup dua dari tujuh kios pakaiannya di pasar itu. 

“Sekarang pasarnya sudah sepi. Kios-kios sudah banyak yang tutup. Lihat saja, itu di kiri kanan kios-kiosnya tutup. Apalagi sejak pandemi, banyak pedagang yang tumbang [rugi] sehingga memilih menutup kiosnya,” kata Rini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya