Soloraya
Rabu, 26 Juli 2023 - 00:18 WIB

Pemimpin Muda Memang Beda, Seremonial dan MoU Dianggap Buang-Buang Energi

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pemimpin muda dari kalangan pemerintah dan penjaga budaya hadir sebagai narasumber dalam sarasehan yang digelar Solopos Media Group di The Sunan Hotel Solo, Selasa (25/7/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO — Obrolan para pemimpin muda dalam sarasehan yang berlangsung di The Sunan Hotel, Solo, Selasa (25/7/2023), membuka banyak hal tentang pola pikir dan budaya kerja para pemuda dalam memimpin pemerintahan maupun perusahaan.

Terlihat bagaimana berbedanya mereka dalam menyikapi pola pikir dan pola kerja dengan generasi sebelum mereka. Bagi para pemimpin muda itu, cara-cara kerja lama yang konvensional penuh dengan seremonial hanya membuang-buang waktu dan energi.

Advertisement

Mereka lebih suka cara kerja yang simpel, cepat, dan tidak bertele-tele. Seperti diungkapkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang hadir bersama tujuh pemimpin muda lainnya dalam sarasehan bertema bertema Young Inspiration Toward A Better Future tersebut.

Gibran mengungkapkan pengalaman tidak mengenakkan selama 2,6 tahun memimpin Kota Solo. Hal itu terkait adanya sejumlah memorandum of understanding (MoU) kerja sama antardaerah yang tidak berjalan.

Advertisement

Gibran mengungkapkan pengalaman tidak mengenakkan selama 2,6 tahun memimpin Kota Solo. Hal itu terkait adanya sejumlah memorandum of understanding (MoU) kerja sama antardaerah yang tidak berjalan.

“Dua tahun ini saya banyak MoU dengan kabupaten dan kota-kota lain, enggak ada yang jalan. Jadi kunjungan ke sana, terus nanti kunjungan balik, study banding, rapat, evaluasi, rapat lagi, akhirnya MoU, enggak jalan,” ujar dia.

Berdasarkan pengalaman itu, Gibran mengaku kini lebih fokus kepada hal-hal yang sudah pasti. Seperti bekerja sama dengan pihak swasta, atau negara lain. “Kalau saya sih sekarang menjalani yang pasti-pasti saja ya,” sambung dia dalam sarasehan pemimpin muda itu.

Advertisement

Kerja Cepat seperti Orang Swasta

Namun nyatanya kerja sama itu tidak juga berjalan. Gibran lebih memilih urusan-urusan yang pasti dan menghasilkan untuk warga Solo. Seperti ketika ada calon investor yang menanyakan ketersediaan tanah.

“Misalnya pagi-pagi saya di-WA, ada tanah sekian hektare enggak, oke entar saya carikan ya. Satu jam saya kasih Google Maps ada sekian hektare, pekan berikutnya cek lokasi, saya temani,” kata dia.

Setelah proses itu biasanya bisa langsung diputuskan calon investor jadi menanamkan modalnya atau enggak. “Simple gitu. Deal or no deal, kerja itu cepat kayak orang swasta, meskipun ini G to G [government to government], tapi kerja cepat,” urai dia.

Advertisement

Dalam Sarasehan Pemimpin Muda di Solo itu Gibran menyindir cara-cara kerja konvensional yang menurutnya tidak efektif dan hanya membuang-buang energi. Seperti harus saling berkunjung, lomba pidato, tanda tangan kesepakatan kerja sama, namun tidak berjalan.

“Nanti harus ke sini, diacarakan, lomba pidato dulu, tanda tangan, tapi enggak jalan. Ya itu lah, kadang-kadang kesel juga. Tapi sudah dua tahun, sudah tahu partner yang bisa saling mengisi. Enggak usah MoU,” kata dia.

Senada dengan Gibran, Bupati Kendal, Dico Ganinduto, juga mengungkapkan pandangan yang sama terkait proses MoU antardaerah yang kerap mandek. Setelah melalui serangkaian tahapan, MoU tidak pernah dijalankan.

Advertisement

Pilih yang Pasti-Pasti Saja

“Kami enggak pernah MoU. Karena sama-sama tahu MoU enggak ada gunanya. Kami yang pasti-pasti saja. Seperti saya dengan Mas Gibran kan juga tidak pernah ada MoU apa-apa. Ya jalan saja dulu,” kata dia.

Gibran pun langsung merespons dengan bertanya ke Dico hal apa yang sudah pasti itu. “Yang pasti-pasti apa ini?” tanya dia yang sontak disambut tepuk tangan dan tawa para peserta.

Sarasehan Pemimpin Muda bertema Young Inspiration Toward a Better Future yang digelar Solopos Media Group (SMG) di The Sunan Hotel mempertemukan delapan pemimpin muda dari berbagai sektor bakal bertemu dan menebar inspirasi dalam satu program spesial tersebut.

Selain Gibran dan Dico, ada Bupati Blora Arief Rohman, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso melalui Zoom dan Komisaris Independen BSI M Arief Rosyid Hasan.

Tak ketinggalan dari penjaga budaya juga hadir yaitu Penghageng KHP Nitya Budaya Keraton Yogyakarta GKR Bendara serta Pengageng Pura Mangkunegaran KGPAA Mangkoenagoro X.

Acara sarasehan itu dimulai pukul 13.30 WIB dan dibuka oleh Presiden Direktur Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo. Sarasehan ini turut didukung Pertamina, BNI, Pemkab Blora, Candi Elektronik, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan The Sunan Hotel.

Laporan lengkap acara ini juga akan ditayangkan di Harian Umum Solopos selama tiga edisi berturut-turut, Kamis-Sabtu (27-29/7/2023).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif