SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di atas jembatan tua peninggalan zaman Belanda di Jalan Grojogan Sewu Pintu II Ngunut, Tawangmangu pada Rabu (2/8/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar meminta kepada Pemprov Jateng agar segera melebarkan jembatan di Jl. Grojogan Sewu Pintu II Ngunut, Tawangmangu. Jembatan peninggalan zaman Belanda ini dinilai terlalu sempit. Kondisi ini menghambat akses pengunjung ke objek wisata Grojogan Sewu.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengaku telah berulang kali mengajukan permohonan ke Pemprov Jawa Tengah untuk melebarkan jembatan yang berada di dekat Nava Hotel Tawangmangu. Jembatan itu hanya bisa diakses untuk satu mobil.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Jembatane terlalu sempit. Nek mobil papasan wae sampai tidak bisa. Itu peninggalan Belanda dan statusnya milik Provinsi dengan jalan di sana,” kata Juliyatmono ketika berbincang dengan Solopos.com, Rabu (2/8/2023).

Juliyatmono menyakini jika jembatan itu dilebarkan, pengunjung ke objek wisata alam Grojogan Sewu akan meningkat. Pengunjung bisa masuk ke objek wisata Grojogan Sewu melalui Pintu Loket II. Jalur tersebut jauh lebih landai, aman, dan nyaman bagi pengunjung terutama warga lanjut usia yang ingin menikmati pesona alam air terjun Grojogan Sewu.

Berbeda jika pengunjung melewati pintu masuk utama, di mana untuk sampai ke air terjun Grojogan Sewu harus melewati ratusan anak tangga. “Sikile marai ngewel. Makanya kalau jembatan depan Nava Hotel itu dilebarkan, akses pengunjung ke Grojogan Sewu akan jauh lebih mudah,” kata dia.

Tak hanya memberikan kemudahan akses bagi pengunjung Grojogan Sewu, Juliyatmono mengatakan jalan tersebut juga bisa menjadi alternatif untuk mengurai kemacetan lalu lintas di simpang tiga Pasar Tawangmangu. Jalan ini bisa menjadi alternatif bagi kendaraan ke arah jalan tembus Tawangmangu-Magetan.

Imbasnya kawasan yang dilintasi sepanjang jalan tersebut akan kembali ramai, termasuk kios pedagang di area parkir Loket I Grojogan Sewu. Juliyatmono mengakui banyak kios di seputaran wilayah Grojogan Sewu yang gulung tikar.

“Kondisi sekarang kan jalan itu sepi. Isine mung vila tua. Kalau ini ramai, otomatis lapak pedagang di Grojogan Sewu nanti juga akan ikut ramai lagi. Piye mau ramai, sing lewat wae sepi,” kata dia.

Selain perbaikan infrastruktur, Juliyatmono mengatakan pembenahan di kawasan objek wisata alam Air Terjun Grojogan Sewu juga perlu dilakukan. Pemkab Karanganyar tak memiliki kewenangan untuk menata kawasan objek wisata Grojogan Sewu. Objek wisata tersebut milik Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang pengelolaannya dikelola PT Duta Indonesia Jaya.

Tokoh masyarakat di Tawangmangu, Karwadi mengaku sepakat dengan rencana pelebaran jembatan di depan Nava Hotel Tawangmangu. Selain bangunan tua, jembatan itu hanya bisa dilalui satu kendaraan mobil saat melintas saja. “Itu jembatan tua sudah layak diganti. Dilebarkan juga,” katanya.

Karwadi juga menyampaikan warga di sekitar kawasan objek wisata Grojogan Sewu mengeluhkan banyaknya kera hingga ke permukiman penduduk. Populasi kera di Grojogan Sewu semakin bertambah sementara ketersedian pangan berkurang. Kera ini pun masuk ke permukiman warga untuk mencari pangan.

“Pengunjungnya kan berkurang. Otomatis kera ini cari makan keluar. Banyak dagangan pedagang yang dirusak kera-kera itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya