Soloraya
Rabu, 4 Oktober 2023 - 18:36 WIB

Pemprov Jateng Kirim Bantuan Air ke Tumpukan Klaten, Langsung Diserbu Warga

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Tumpukan, Karangdowo, Klaten, antre bantuan air bersih yang disalurkan Pemprov Jateng, Rabu (4/10/2023) siang. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menyalurkan bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan di Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Klaten, Rabu (4/10/2023) siang.

Warga langsung berbondong-bondong menyerbu dengan membawa jeriken kemudian antre untuk mendapatkan bantuan tersebut. Berdasarkan pantauan Solopos.com, warga berdatangan ke lokasi penyaluran bantuan air bersih tak jauh dari Kantor Desa Tumpukan.

Advertisement

Mereka membawa ember, galon, hingga jeriken agar mendapatkan jatah bantuan air bersih. Ada juga yang membawa pikulan serta angkong untuk membawa wadah-wadah tersebut.

Salah satu warga RW o10 Desa Tumpukan, Karangdowo, Klaten, Giyem, 50, yang ikut antre bantuan air mengatakan kondisi air sumur menyusut selama kemarau ini sehingga warga mengalami krisis air bersih.

“Air sumur ada ya hanya sedikit-sedikit. Untuk kebutuhan sehari-hari beli. Per jeriken harganya Rp3.000. Kalau ada bantuan seperti ini ya air bantuan untuk minum dan memasak,” kata Giyem saat ditemui Solopos.com di sela antre penyaluran bantuan air bersih.

Advertisement

Giyem mengatakan air sumur di desanya penuh ketika musim hujan tiba. Hanya, kualitas airnya tidak layak konsumsi lantaran mengandung kapur. “Air sumur tidak untuk diminum. Kalau untuk minum dan memasak ya beli,” jelas dia.

Kepala Desa (Kades) Tumpukan, Suyamto, mengatakan ada lima RW di Tumpukan yang mengalami krisis air bersih. Kondisi sumur-sumur warga mengering. Selama ini, warga membeli air bersih dari penjual air bersih yang keliling kampung di Tumpukan.

Per jeriken Rp3.000. “Kami sampaikan terima kasih kepada BPBD dan pihak lain yang memberikan bantuan air bersih untuk kebutuhan warga kami. Ada sekitar 425 keluarga di lima RW [yang mengalami krisis air bersih],” ungkap dia.

Advertisement

Pelaksana Harian (Plh) Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, Wahyudi Fajar, mengatakan ada lima tangki air bersih bantuan Pemprov Jateng yang disalurkan ke Desa Tumpukan. “Harapan dari Pak Pj Gubernur, bantuan ini bisa membantu masyarakat dalam mengurangi dampak kekeringan di Jateng,” kata Fajar.

Fajar mengatakan hampir 35 kabupaten/kota di Jateng terdampak kekeringan. Masing-masing kabupaten/kota sudah mengalokasikan anggaran dari APBD untuk mengatasi krisis air bersih. Selain dari APBD, kabupaten juga bekerja sama dengan elemen masyarakat termasuk swasta untuk penyaluran bantuan air bersih.

Kepala BPBD Klaten, Syahruna, mengatakan di Klaten ada 14 desa di lima kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Bantuan disalurkan ke desa-desa yang mengalami kekeringan dari APBD Klaten serta elemen masyarakat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif