SOLOPOS.COM - Warga menukarkan sampah dengan kue keranjang di sekitar Pasar Gede Solo, Sabtu (14/1/2023) malam. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Pemuda Agama Konghucu Indonesia (Pakin) menyediakan 1.000 kue keranjang di kawasan Pasar Gede Solo, Sabtu (3/2/2024) pukul 19.00 WIB. Para pengunjung Grebeg Sudiro 2024 bisa mendapatkan kue keranjang dengan cara menukar sampah.

Ketua Pemuda Agama Konghucu Indonesia (Pakin) Aristya Angga Susanto menjelaskan sampah menjadi persoalan utama di setiap event terutama sampah plastik maupun sampah bekas bungkus makanan dan minuman.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Memang setiap tahun kami melakukan edukasi berkelanjutan, tidak bisa berhenti di satu event saja, satu event nanti dampaknya enggak besar. Setiap tahun kami laksanakan tukar sampah dengan kue keranjang sebagai edukasi kepada masyarakat. Tak hanya kepada pengunjung namun kepada penjual supaya saling mengingatkan membuang sampah pada tempatnya,” kata dia kepada Solopos.com, Jumat (2/2/2024) siang.

Menurut dia, kegiatan itu merupakan kolaborasi Pakin dengan berbagai pihak, antara lain Badan Narkotika Nasional (BNN), Panitia Grebeg Sudiro, Klenteng Tien Kok Sie, Gerakan Pemuda Ansor, dan Solo Bersimfoni.

“Besok kami mulai kegiatan dengan menyanyikan Indonesia Raya, kemudian pertunjukkan liong barongsai dari Tripusaka, orasi BNN untuk masyarakat tentang anti narkoba dan membagikan suvenir, lalu tukar sampah dengan kue keranjang,” papar dia.

Aristya mengatakan warga yang ingin menukarkan sampah dengan kue keranjang tidak boleh membawa trash bag atau kantong plastik dari rumah namun disediakan penyelenggara. Warga bisa memungut sampah di area lampion, kawasan Pasar Gede Solo.

Dia menjelaskan Pakin menyediakan 1.000 kue keranjang untuk dibagikan kepada warga. Jumlah sebanyak itu karena antusias masyarakat tinggi untuk menukar sampah dengan kue keranjang pada tahun lalu.

“Bazar potensi Grebeg Sudiro tahun ini lebih tertata rapi. Enggak seperti tahun kemarin agak umpel-umpelan namun tahun ini panitia Grebeg Sudiro membuat lebih rapi untuk penataan pedagang kaki lima-nya,” ujar dia.

Menurut Aristya, Solo merupakan salah satu ikon Imlek dengan daya tarik lampion di Indonesia. Kota Solo merupakan salah satu daerah yang merayakan Imlek dengan meriah menggunakan ruang publik kota secara luas di kawasan Pasar Gede Solo.

“Kami mengajak pemuda Konghucu dari luar kota untuk bergabung. Besok gak hanya pemuda Konghucu Solo namun ada dari luar kota dari Jawa Tengah dan Jawa Timur,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya